jpnn.com, JAKARTA - Penyidik masih terus mendalami kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Jakarta Utara. Pelakunya adalah guru ngaji bernama Heru Suciyanto, 58.
Modusnya adalah dengan memberikan hadiah kepada para korban agar tetap diam saat dilecehkan.
BACA JUGA: Pria Gondrong Bawa Golok Lalu Memaki-maki Petugas Jaga Mapolresta Jogja, Heboh
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan mengatakan, hadiah yang diberikan berupa pemberian uang dengan nominal antara Rp5 ribu hingga Rp 20 ribu. Selain itu, korban dijanjikan dibelikan baju baru.
“Pelaku selalu berkata kepada korban-korbannya jangan bilang siapa-siapa. Dan untuk membujuknya, pelaku ini juga memberikan uang dan juga membelikan baju-baju baru kepada para korban,” kata Guruh kepada wartawan, Kamis (10/6).
BACA JUGA: Saf Terancam Hukuman Mati, Perbuatannya Memang Sangat Mengerikan
Guruh menuturkan, saat ini korban yang sudah teridentifikasi berjumlah 5 orang. Mereka berusia 7-9 tahun.
Penyidik juga masih mengembangkan kemungkinan adanya korban lain.
BACA JUGA: Terlibat Perbuatan Terlarang, Dua Oknum Polisi Berpangkat Briptu Ditangkap
Selain itu, penyidik tengah mendalami kemungkinan pelaku mengidap kelainan seksual.
“Ini masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut lagi,” jelas Guruh.
Sebelumnya, aksi bejat dilakukan oleh seorang guru agama di Jakarta Utara. Dia diduga telah mencabuli muridnya sendiri.
Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan, pelaku telah ditangkap jajaran PPA Polres Metro Jakarta Utara.
Pelaku tertangkap di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
“Pelaku sudah diamankan,” kata Nasriadi saat dihubungi, Selasa (8/6).
Nasriadi menuturkan, kasus ini dilaporkan oleh warga dengan nomor laporan LP/B/333/VI/2021/SPKT. Laporan diterima Polres Metro Jakarta Utara pada 4 Juni 2021.
“Berdasarkan laporan tersebut dilakukan penyelidikan. Karena terlapor sudah pergi dari TKP dan diketahui keberadaannya, maka dilakukan penangkapan,” imbuhnya.
Sementara itu, Heru mengaku tega melakukan aksi bejat tersebut karena tak kuat menahan hawa nafsu. Dia mengaku, sudah lama tidak berjumpa dengan istrinya yang kini berada di Serang, Banten.
BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas
Sehingga, kebutuhan batinnya tidak tersalurkan. Dia pun gelap mata, dengan memilih menjadi predator seksual. “Iya (lama nggak ketemu istri). Saya mungkin khilaf,” kata Heru.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi