jpnn.com, BANDUNG - Lina Anggraeni, 40, menjadi satu dari empat kepala keluarga (KK) yang tinggal di kolong jembatan Pasupati Bandung, dipindah ke rusunawa.
Kepastian kepindahan Lina ini setelah dirinya ditinjau langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
BACA JUGA: Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
Sembilan tahun tinggal di bedeng kecil, Lina sebentar lagi akan merasakan tinggal di hunian yang layak.
Gubuk dari bahan triplek tersebut, hanya cukup menampung dua orang, sehingga dua anaknya yang sudah berusia 21 tahun dan 17 tahun, terpaksa tinggal di rumah orang tua Lina yang berada tepat di samping gubuknya,
BACA JUGA: Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
“Sudah sembilan tahun tinggal di sini (bedeng) saya asli warga sini. Tinggal sama suami dan dua anak, anak pertama sudah berusia 21 tahun, sudah bekerja. Yang kedua (usianya) 17 tahun, tetapi mereka tinggalnya di samping sama mamah,” kata Lina saat ditemui, Kamis (5/12/2024).
Ia mengaku sempat kaget, saat diminta pindah ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Rancaekek, Kabupaten Bandung. Sebab, kata dia, sebelumnya tidak ada informasi apapun.
BACA JUGA: Bicara Posisi Maruarar Sirait di Gerindra, Habiburokhman Sebut Kata Terhormat
“Saya baru tahu tadi, tidak tahu sebelumnya mau dipindah ke rumah susun, tadi tiba-tiba diminta Kartu Keluarga (KK) sama KTP. Ya, saya mau saja disuruh pindah, kan nantinya akan diberikan pelatihan juga jadi ada pekerjaan," ujarnya.
Selain Lina, masih ada 100 Kepala Keluarga (KK) lainnya yang akan dipindahkan ke Rusunawa di Rancaekek dan Solokan jeruk, Kabupaten Bandung.
Pemindahan tersebut, merupakan bagian dari program penanganan kesejahteraan sosial perkotaan melalui fasilitasi rusunawa dan pemberdayaan ekonomi yang diinisiasi langsung oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
“Kita coba tata, sesudah di Jakarta minggu lalu memindahkan yang di bawah kawasan jembatan tol gitu supaya dipindahkan ke rumah susun. Sesudah Jakarta sekarang di Bandung, dan tentu kita akan usahakan dibuat juga di tempat-tempat lainnya,” kata Menteri PKP Maruarar Sirait.
Pria yang karib disapa Ara itu menyebut, sedikitnya ada empat kepala keluarga dari kolong Flyover Pasupati yang akan direlokasi ke rusun yang sudah disediakan.
“Contohnya di sini (kolong flyover) ada 4 (KK) yang saya minta untuk relokasi ke rumah susun. Kemudian, ibunya dikasih pelatihan juga, KPI-nya bisa bekerja dan berusaha,” jelasnya.
Ara mengungkapkan, proses relokasi warga akan dilakukan bertahap yang dimulai pada 18 Desember 2024 mendatang.
Dia juga menegaskan, warga tidak hanya akan direlokasi, tapi juga dibina dan didampingi untuk mendapat kehidupan yang lebih layak.
"Kita lakukan itu rencananya tanggal 18, konsepnya sudah siap tinggal dieksekusi mulai dari pemindahan hingga pendampingan, termasuk (pemberian) modalnya," terangnya.(mcr27/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina