Lamaran Ditolak, Oknum Dosen Ini Malah Bertindak Brutal, Begini Akhirnya

Rabu, 05 Agustus 2020 – 20:38 WIB
Oknum dosen berinisial AS, 31, (kanan) dan kekasihnya Intan Muliatyati, 25. Foto: antara

jpnn.com, BIMA - Seorang oknum dosen salah satu perguruan tinggi di Bima berinisial AS, 31, harus berurusan dengan polisi. Penyebabnya, ia terlibat penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Korbannya adalah bernama Intan Muliatyati, 25, warga Bima, Nusa Tenggara Barat. Kejadian itu persis terjadi di sekitar jalan lintas Gunung Raja Kota Bima, Rabu (5/8) pagi.

BACA JUGA: Nekat Terima Telepon Sambil Berkendara, Lihat yang Dialami Mahasiswa Ini

AS menganiaya dengan cara menikam beberapa bagian tubuh korban menggunakan senjata tajam. Korban meninggal dunia saat dilarikan ke RSUD Kota Bima karena kehabisan darah.

Kasat Reskrim Polres Bima Kota Iptu Hilmi M Prayugo saat ditemui di Bima, Rabu, mengatakan, diduga motif dari penganiayaan ini karena masalah asmara.

BACA JUGA: Pengendara Sekarat Ditembak di Leher, Pelakunya Anggota TNI Berpangkat Kapten

Dikatakannya, dari pengakuan pelaku, korban dibunuh karena cintanya tidak direstui oleh keluarga atau lamarannya ditolak oleh korban.

"Karena emosi, pelaku mengambil jalan buntu dengan menikam korban hingga meninggal," jelasnya.

BACA JUGA: Puluhan Warga Adang Polisi Saat Jemput Paksa Oknum Anggota DPRD Labusel

Lanjut Hilmi, kejadian tersebut terjadi saat korban pulang dari pasar mengantar ibunya. Pelaku membuntuti korban dan menahannya di TKP.

"Sebelum ditikam, keduanya sempat cekcok dan adu mulut," ungkapnya.

Karena marah, lanjut Kasat, pelaku mengambil sebilah pisau di dalam tasnya dan menikam korban berkali-kali sehingga mengalami luka di berbagai bagian tubuhnya.

Mendengar kejadian itu, tim PUMA Polres Bima Kota yang dipimpin Aipda Abdul Hafid mendatangi lokasi dan mengejar pelaku yang melarikan diri ke arah jalan Soekarno-Hatta usai menikam korbannya.

"Tim langsung bertindak cepat, tepat, dan mengejar pelaku dengan ciri-ciri yang telah dikantongi tim," jelasnya.

Polisi melakukan pengejaran dan melihat pelaku di sekitar jalan Soekarno Hatta. Selanjutnya polisi menghadang dan menangkap pelaku yang saat itu mencoba melarikan diri.

"Kepada tim PUMA, pelaku mengakui perbuatannya menghabisi nyawa kekasihnya itu," katanya.

Dari keterangan pelaku, polisi berhasil mendapatkan barang bukti berupa senjata tajam yang dibuang di semak-semak setelah menikam korban.

Saat ini, pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolres Bima Kota.

Usai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri.

Sebelum melakukan aksinya, pelaku membuntuti korban yang baru pulang mengantar ibunya dari pasar Ama hami kota Bima.

Sebelum ditikam, pelaku sempat berdebat dengan korban hingga melakukan penganiayaan.

Sejumlah aparat TNI Polri yang tiba di lokasi membawa korban ke RSUD Bima di kelurahan Raba Ngodu. Namun nyawa korban tidak dapat ditolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 09.10 WITA.

Tak lama kemudian pelaku dibekuk oleh tim Puma Polres Bima Kota saat hendak melarikan diri. Pelaku yang masih sepupu dia dengan korban ini digiring ke Mapolres Bima Kota.

Di TKP Polres Bima Kota menurunkan tim inavis yang melakukan oleh tempat kejadian perkara.

Lokasi ini menjadi perhatian masyarakat sekitar yang merasa perhatian atas penganiayaan yang dialami korban yang baru menyelesaikan S1 perawat ini.

BACA JUGA: Kabar Terkini Soal Nasib Sejumlah Jaksa Terduga Pemeras Puluhan Kepala Sekolah SMP di Inhu

Di TKP polisi mengamankan satu tas hitam, dompet hitam, jaket dan sebilah pisau.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler