Lambat Salurkan BOS, Bantuan RKB Distop

Jumat, 05 Agustus 2011 – 00:49 WIB

JAKARTA — Akan ada ratusan kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota akan menerima pinalti atau sanksi dari  Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas)Pasalnya, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang disalurkan ke daerah terlambat diberikan ke daerah mulai dari twiulan I hingga triwulan III tahun 2011.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengungkapkan, bahwa sanksi yang akan diterapkan kepada pemda yang lambat salurkan BOS adalah sanksi financial

BACA JUGA: KB Bakal Masuk Kurikulum

“Keputusan ini sudah disepakati oleh saya dan Menkeu
Sanksi ini yang akan membuat jera Pemda,” tandasnya.

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) ini  juga mengaku bingung dengan banyaknya daerah yang lambat menyalurkan BOS ke sekolah

BACA JUGA: 2012, BOS Ditransfer Langsung ke Propinsi

Padahal, skema penyaluran dan BOS di setiap daerah semuanya sama
“Banyumas, salah satu kota yang relatif awal menyalurkan BOS

BACA JUGA: Daerah Tercepat Salurkan BOS Terima Penghargaan

Saya terus bertanya, apa bedanya Banyumas dengan kabupaten/kota yang lain? Buktinya Banyumas bisa,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (4/8).

Terpisah, Plt Dirjen Pendidikan Dasar Kemdiknas, Suyanto mengatakan, pinalti ini harus wajib diberikan kepada pemda yang terlambat salurkan BOSNamun, dalam pengenaan pinalti ini diupayakan tidak akan menganggu proses belajar mengajar atau kegiatan belajar siswa di sekolah.

“Harus ada pinalti bagi daerah-daerah yang terlambat menyalurkan BOS terlambatPinaltinya tentunya tidak mungkin BOS di-stop, tetapi yang di-stop adalah  bantuan yang mengalir ke daerah setempatMisalnya, bantuan untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Unit Sekolah Baru (USB) akan di-stop dan akan dikaji ulangIntinya, tetap tidak akan menagngging kegiatan wajib belajar,” ungkap Suyanto(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UI Butuh Dana Riset Lebih Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler