Lampu Padam Sejam di 134 Negara

Senin, 28 Maret 2011 – 06:54 WIB

LOS ANGELES - Lampu-lampu dimatikan di seantero dunia pada Sabtu malam lalu (26/3)Aneka gedung tetenger, pencakar langit, dan rumah-rumah biasa tidak menyalakan tombol-tombol lampu selama sejam ketika acara tahunan Earth Hour

BACA JUGA: Radiasi Nuklir Jepang Melonjak 10 Juta Kali



Program itu dijuluki sebagai aksi sukarela terbesar di dunia dalam rangka peduli terhadap lingkungan
Ratusan juta orang berpartisipasi dalam kampanye meningkatkan kesadaran pada penggunaan energi dan perubahan iklim.

Di Paris, berlangsung aksi mengheningkan cipta semenit bagi para korban gempa dan tsunami Jepang ketika ibu kota Prancis itu gelap gulita

BACA JUGA: Unjuk Kesolidan, PKS Gelar Aksi Untuk Libya

Gemerlap cahaya juga padam di Menara Eiffel, Katedral Notre Dame, Balai Kota, gedung-gedung opera, banyak jembatan, air mancur, serta tempat-tempat umum.

Opera House di Sydney menjadi tetenger pertama yang memadamkan lampu pada pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat
Sejumlah tetenger menyusul kemudian

BACA JUGA: Jerman dan Tiongkok Pikir-pikir soal Energi Nuklir

Termasuk Stadion Sangkar Burung atau Bird"s Nest Beijing, tempat Olimpiade 2008; kincir ria London Eye; Times Square di New York; dan patung Kristus sang Penebus di Brazil.

Papan iklan dan aneka sarana yang bermandikan cahaya ikut dimatikan sejak pukul 20.30"Intinya, tak sekadar berapa energi listrik yang dihemat selama sejam," ujar Andy Riley, co-founder dan direktur eksekutif Earth Hour di Sydney, tempat aksi atau gerakan itu dimulai pada 2007"Yang terpenting adalah menunjukkan apa yang bisa terjadi jika orang beraksi bersama," lanjutnya.

Menurut Ridley, tahun ini terjadi rekor 134 negara yang mengikuti Earth HourTahun lalu 126 negara (melibatkan sekitar 4 ribu kota) berpartisipasiPada 2009 kampanye itu diikuti 4.159 kota di 88 negaraBandingkan dengan 2008 yang hanya diikuti lebih dari 431 kota di 35 negaraDi Australia, sekitar 10 juta orang atau hampir separo penduduk negara itu ambil bagianSydney Harbour Bridge termasuk tetenger yang gelap gulita saat program tersebut.

Di Hongkong, tidak dilakukan pemadaman seratus persenLampu-lampu pada berbagai bangunan dan  pencakar langit menyala temaramDi Singapura, seluruh lampu dekoratif dimatikan sejamDi Bandara Changi, lampu operasional yang hidup dikurangiDi Jepang, yang masih berduka akibat gempa dan tsunami, ribuan orang dan sebuah hotel yang diubah jadi tempat evakuasi pengungsi ikut memperingati Earth Hour.

Sekitar 30 kota di Rusia ikut dalam kampanye kali iniMulai dari Petropavlovsk-Kamchatsky, kota di wilayah paling timur di Semenanjung Kamchatka, hingga Moskow dan Murmansk di wilayah utaraDi Moskow lebih dari 70 bangunan dan jembatan gelap gulitaTak terkecuali menara televisi setinggi 540 meter dan gedung 32 lantai Moscow State University.

Di Italia, lebih dari 200 kota besar dan kecil gelap gulitaPonte Vecchio di Florence, Menara Pisa, dan Colosseum di Roma memadamkan lampuDi AS, sebagian besar pencakar langit di Boston dan Chicago gelap pada Sabtu malam (kemarin pagi WIB)Seluruh pintu di Bandara Internasional Los Angeles bersinar hijau sebelum padamHotel Queen Mary yang bersejarah di Long Beach, California, ikut mematikan lampu eksterior dan kamar.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mendukung kampanye Earth HourDia mendesak warga di seluruh dunia merayakan aksi bersama itu untuk melindungi planet bumi dan umat manusia"Mari kita manfaatkan 60 menit kegelapan ini untuk membantu dunia melihat cahaya," serunya(AFP/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajdabiya Direbut Anti-Khadafi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler