Lampung Krisis Buku Nikah

Selasa, 17 September 2013 – 07:42 WIB

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Stok akta nikah (buku nikah) untuk pengantin baru di Lampung habis. Bahkan di sejumlah daerah di Lampung, kelangkaan buku nikah terjadi sejak Januari silam.

Akibatnya, ratusan pengantin baru yang tersebar di kabupaten/kota di Lampung kecewa. Meski sah secara agama, dari sisi hukum mereka belum diakui.

BACA JUGA: Kementerian PU Kirim Bantuan ke Sinabung

Kelangkaan buku nikah ini dibenarkan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, Eristo, S.Ag. Selain di Lambar, stok habis juga terjadi di kabupaten termuda di Lampung, yakni Pesisir Barat.

’’Sejak Januari hingga pertengahan bulan ini, Kementerian Agama Pusat belum menyalurkan buku nikah bagi peserta nikah untuk Kabupaten Lambar. Sehingga 14 KUA yang ada di Lambar dan Pesisir Barat mengalami kekosongan buku nikah,” beber Eristo.

BACA JUGA: Pelamar CPNS Wajib Mencantumkan Akreditasi BAN-PT

Terkecuali, sambung Eristo, beberapa KUA yang memang masih menyimpan jatah buku nikah lama. ’’Tetapi, stok juga sudah menipis. Malah di KUA hanya tinggal tiga buku lagi. Jika ada yang akan menikah, tetap kami layani.  Hanya, buku nikahnya kami pending, menunggu jatah dari pusat,” ujarnya kemarin.

Ia melanjutkan, di Lambar, peristiwa nikah sejak Januari hingga kemarin sebanyak 217 pasangan. Dari jumlah tersebut, semuanya sudah memiliki buku nikah dari stok lama.

BACA JUGA: Bandung Resmi Punya Wali Kota Baru

Senada, Kepala Kemenag Lambar Drs. Hi. Khobiransyah membenarkan jika stok buku nikah saat ini mengalami kekosongan. Sebab sejak awal 2013 belum ada pengiriman buku nikah dari pusat.

’’Benar, jatah buku nikah dari pusat terhenti. Belum ada kiriman lagi. Informasinya, habisnya stok buku nikah tersebut terjadi di seluruh Indonesia,’’ ungkapnya.

Menurut informasi yang ada, buku nikah itu baru diadakan pada bulan Oktober mendatang. Artinya, peserta nikah harus menunggu buku tersebut.

Sedangkan di Pesisir Barat, Kepala KUA Karyapenggawa Khattab, S.Ag. mengatakan, ada dua buku nikah yang tertunda. ’’Stok di KUA habis. Mau meminjam di KUA lain tidak bisa, karena mereka juga kehabisan stok,’’ katanya.

Serupa di Kabupaten Pesawaran. Tercatat ada 208 pengantin baru yang hingga kini belum memiliki buku nikah. ’’Dari 341 pasangan yang mengajukan sejak Agustus, ada 208 yang belum mendapat buku nikah. Masalahnya ada di pusat yang belum mengirimkan stoknya,” kata Plh. Kepala Kemenag Pesawaran Drs. Seraden Nihan, M.H. melalui Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Farid Wajedi, S.Ag., M.Kom.I. kemarin.

Farid menambahkan, dari 208 pasangan yang belum mendapat buku nikah tersebut, pihaknya telah memberikan fotokopi akta nikah yang telah dilegalisasi. Bagi calon pengantin yang akan menikah, dia meminta tidak perlu khawatir. Karena sebagai bukti mereka telah menikah secara resmi, akan diberikan fotokopi akta nikah.

Stok buku nikah habis juga terjadi di Kabupaten Pringsewu. ’’Sejak bulan Agustus memang kami kehabisan stok buku nikah. Jadi, mereka yang melangsungkan pernikahan terpaksa belum menerima buku nikah,” jelas  Kasi Bimas Islam Junaidi Sirad mewakili Kepala Kemenag Pringsewu Hi. Johan Yusuf, S.Ag., M.Pd.I.

Dari catatan Kemenag setempat, yang menikah di bulan Agustus sebanyak 279 pasangan. ’’Ternyata stok buku kita hanya 100,” beber Junaidi.

Dikatakan, persediaan buku nikah setiap bulan yang diambil Kemenag Pringsewu sekitar 200 buku. ’’Untuk Kabupaten Pringsewu mengambilnya masih bersamaan, menginduk dengan Kabupaten Tanggamus. Bahkan biasanya stok buku nikah habis, langsung mengambil lagi,’’ terangnya.

Junaidi meneruskan, untuk Kabupaten Pringsewu, jumlah pasangan yang melangsungkan pernikahan dari Januari hingga Agustus tahun ini yakni 26.026 pasangan.

Di Lampung Timur, Kepala KUA Sekampungudik Herizal mengaku stok buku nikah tinggal lima. ’’Tetapi bila tidak minta dalam waktu dekat disarankan untuk menunggu dan bersabar. Yang dibawa ke sini (KUA, Red) biasanya yang sifatnya mendesak,” kata dia kepada Radar Lampung kemarin.    

Setiap bulan, pihaknya mengajukan buku nikah sekitar 75-100. ’’Kalau yang kami ajukan atau di-pending belum ada. Sebab tergantung pengajuan di desa. Tetapi tadi kami keluarkan satu buku nikah. Ini permintaan warga yang buru-buru karena dia mau keluar kota,’’ ungkapnya.

Terpisah, Kepala Kemenag Lamtim Budi Cipto Utomo melalui Kasi Bimas Wiwit mengaku buku nikah saat ini masih sisa puluhan. Itu stok darurat untuk orang yang terburu-buru atau hendak keluar kota. ’’Saat ini buku nikah terbatas. Bukan hanya di Lamtim, peristiwa ini terjadi nasional. Karena pencetakan buku nikah setelah anggaran disahkan DPR RI, maka terjadi di tahun ini stok habis dan belum didistribusikan dari Jakarta. Kalau pencetakan akhir tahun,” katanya.

Namun, tidak semua wilayah kehabisan stok buku nikah. Di Bandarlampung, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag setempat Jalaludin mengatakan, stok buku nikah aman hingga dua bulan ke depan. Saat ini di Bandarlampung masih tersedia 1.904 buku nikah.

’’Memang ini terkendala dari pusat. Pengadaan di sana yang terhambat. Namun untuk 13 KUA yang ada di Bandarlampung, stok buku nikahnya masih banyak,” katanya.

Jalaludin melanjutkan, rata-rata peristiwa nikah yang terjadi di Bandarlampung per bulannya 700-an. Diperkirakan usai Idul Adha terjadi banyak peristiwa nikah.

Begitu juga di Metro, Sekretaris Kantor Kemenag setempat Sahro menjelaskan, sampai akhir September ini stok buku nikah masih aman. Sedangkan untuk penambahan stok kemungkinan dikirim Kemenag Pusat Oktober mendatang.

Menurutnya, keterlambatan pengiriman tambahan stok buku nikah terjadi karena DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) untuk Kemenag juga terlambat turun. ’’Informasi dari pusat, buku nikah mulai didistribusikan Oktober mendatang,’’ terang Sahro mewakili Kepala Kemenag Metro Lukmanul Hakim.

Karenanya, dia tetap optimistis hingga Oktober buku nikah di Metro masih aman. Sebab, jumlah penduduk Metro paling sedikit dibanding kabupaten/kota lain.

Stok buku nikah aman juga ada di Lampung Utara. Kementerian Agama setempat mengaku masih memiliki stok buku nikah lama sekitar 200 buah. Sehingga sampai kini belum ada pasangan yang di-pending buku nikahnya. ’’Kalau yang sudah kami keluarkan sebanyak 4.165 buku. Tetapi, kami masih ada stok,” ujar Kasi Bimas Islam Kemenag Lampura Drs. H.A. Nuhman kemarin.

Dia membenarkan jika tender pengadaan buku nikah di pusat belum selesai dan dipastikan rampung Oktober 2013. ’’Karena itu, kami menggunakan buku nikah stok lama,” paparnya.

 Senada dikatakan Drs. Solpen, kepala KUA Kecamatan  Bukitkemuning. Menurut dia, pihaknya masih punya stok untuk buku nikah dengan jumlah sebanyak 50 buku. ’’Jadi tidak ada itu pending pengeluaran buku nikah. Karena kami masih punya stok buku nikah yang lama. Kalau kehabisan, kami akan ambil ke Kemenag Lampura,’’ katanya. (ozi/sag/ehl/sah/ung/wid/goy/e ka/rnn/p6/c1/ary)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Penjelasan Kesalahan, Labora Sitorus Berontak di Tahanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler