jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Administrasi Negara (LAN) melanjutkan program magang Aparatur Sipil Negara (ASN) Papua Barat.
Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN LAN Agus Sudrajat mengatakan hal itu sebagai upaya peningkatkan kualitas aparatur.
BACA JUGA: Ini Syarat Ikut Program Magang Magenta di Pegadaian, Yuk Daftar!
Menurut Agus, program yang dikembangkan LAN pada 2022, telah disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan magang bagi ASN dalam meningkatkan tata pemerintahan.
Di antaranya perencanaan pembangunan daerah, pengelolaan keuangan daerah, pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta akuntabilitas dan SPIP.
BACA JUGA: Kerja Nyata! Erick Thohir Fasilitasi Santri Magang di 33 BUMN
Adapun beberapa penyempurnaan program magang, seperti seleksi terhadap calon peserta magang dalam rangka mengetahui komitmen dan peminatan calon peserta.
"Selain itu, keterlibatan atasan sebagai mentor, serta instrumen dan komitmen pemerintah daerah pengirim untuk melakukan monitoring dan evaluasi pascaprogram agar terlihat kemanfaatan dan dapat berkontribusi lebih bagi masyarakat Papua," ujar Agus, dalam keterangannya, Selasa (22/8).
BACA JUGA: ASN Talent Academy, Terobosan Baru Pelatihan Calon Pemimpin
Program ini merupakan salah satu jenis Pengembangan Kompetensi ASN sejalan dengan Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi PNS.
Program Magang ASN Papua Barat ini merupakan modifikasi program magang yang tidak hanya jalur pengembangan kompetensi non-klasikal yang berbasis experiential learning, tetapi juga jalur pelatihan.
Harapannya melalui Program Magang ini dapat memberikan wawasan bagi ASN Provinsi Papua Barat terkait dengan cara pandang, cara berpikir, dan cara kerja ASN termasuk budaya birokrasi dari berbagai instansi pemerintah.
Pada program ini melibatkan beberapa instansi pemerintah sebagai mitra magang, yakni Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, LKPP, dan BPKP.
Kemudian, instansi mitra magang pemerintah daerah yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah DI Yogyakarta.
Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Dance Sangkek menuturkan kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan komitmen melakukan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
“Saya berharap program magang ini, dapat memberikan dampak bagi kapasitas aparatur di Papua Barat sehingga dapat berdampak dalam meningkatkan pelayanan publik dan kualitas hidup masyarakat di Papua Barat," tuturnya.
Kepala Pusat Kajian Manajemen ASN, Dra. Elly Fatimah, M.Si menyampaikan bahwa Program Magang ASN Papua Barat diikuti oleh 20 orang yang merupakan Orang Asli Papua (OAP), dan akan dilaksanakan selama 7 minggu mulai dari 21 Agustus sampai dengan 4 Oktober. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh