PONTIANAK - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan GT 712 dari Jakarta tujuan Pontianak tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak, Selasa (2/11) sekitar pukul 11.25 WIBTidak ada korban jiwa akibat kecelakaan yang dialami pesawat jenis Boeing 737-400 itu, namun 169 penumpang dan 6 kru histeris
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS Pertengahan November
Beberapa diantaranya luka-luka.Sebelum mendarat, kondisi landasan pacu saat itu basah karena diguyur hujan
Kapten Antony dan kopilot Rudi pun bersiap mendarat
BACA JUGA: Sumut Butuh 3 Ribu Guru
Namun naas, sebelum menyentuh landasan pacu, pesawat sempat olengBACA JUGA: Seleksi CPNS Mentawai tetap Serentak
Penumpang yang menyadari ada masalah langsung histerisMereka berteriak menyebut asma Allah.“Pas menyentuh landasan, langsung terdegar suara patah, kami panik dan ketakutan,” ujar T .Dimyati,54, staf dari BPPT Pusat yang naik pesawat Lion tersebut kepada Pontianak Post (grup JPNN).
“Mungkin karena terlalu kencang dan licin, akhirnya keluar lintasanSeluruh penumpang terperanjat dan berteriak keras,” kata penumpang yang duduk di kursi 29 ini.
Kusdarmanto,30, penumpang lain sempat mengabadikan kepanikan di dalam pesawat dengan kamera poketnya.
“Deretan kursi kami yang paling histerisKetika mendarat dalam kondisi laju, tiba-tiba terdengar seperti suara krak (patah)Sepertinya pesawat keluar lintasanKetika saya lihat dari jendela memang benar,” kata pekerja swasta di Kabupaten Sanggau, Kalbar, ini.
Pujo Kristanto, salah satu penumpang Lion juga merasakan hal yang sama“Sempat mau naik lagi saat mendarat, tapi langsung terdengar suara benturan kerasPesawat miring lalu terperosok ke sawah diujung landasan,” ujarnya.
Penumpang lainnya, Sukamto, juga membenarkan, saat pesawat mendarat terjadi benturan keras dan pesawat terus melaju kencang.
“Seperti didorong angin, pesawat tak berhenti,” katanya.
Saat pesawat berhenti di sawah ujung landasan, Sukamto yang duduk di kursi nomor 15 di dekat pintu langsung membuka safety belt dan menarik pintu itu.
“Saya baca bismillah saja sambil membuka pintu pesawatBegitu terbuka, saya langsung loncat dan berlariKawatir pesawat meledak,” ujarnya.
Saat Sukamto meninggalkan pesawat, armada pemadam kebakaran dan TNI AU sudah merapat ke pesawatMereka langsung membantu dan membuka pintu belakangKemudian satu persatu penumpang meluncur turun.
Kepala Cabang PT Angkasa Pura II, Normal Sinaga, yang ditemui wartawan usai evakuasi penumpang mengatakan, tergelincirnya pesawat Boeing 737-400 milik maskapai Lion Air ini kemungkinan over shoot atau melaju melebihi landasan pacu.
“Posisi kecelakaan bahkan berada di area RESA (Runway End Safety Area),” kata Normal.
Menurut dia, pesawat Lion Air take off dari Jakarta sekitar pukul 10.05 WIBPesawat tersebut terbang membawa 169 orang penumpang dan 6 kru.
“Over shoot-nya hingga 10 meter, jadi keluar dan berada di areal rumput,” ujar dia.
Dalam kejadian itu, seluruh penumpang selamat, namun pesawat diperkirakan rusak parah“Saya belum bisa katakan pastiAkan tetapi sepertinya roda depan patah, main gear amblas dan mesin rusak,” kata dia.
Ia menambahkan, secara prosedural, pilot sudah melaksanakan pendaratan sesuai aba-aba dan monitor menaraNamun, kemungkinan karena landasan basah sehingga sampai di ujung landasan tidak berhentiPesawat tergelincir hingga menimbulkan bunyi letupan.
Karena kecelakaan tersebut, penumpang mengalami trauma beratNamun proses evakuasi cepat dilakukanPihaknya sudah berkoordinasi dengan kantor pusat dan melaporkan ke Departemen Perhubungan juga KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)Tim KNKT datang tadi malam“Kami baru bisa pindahkan pesawat setelah ada instruksi dari KNKT,” jelasnya.(den)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Larung Buto, Ritual Tolak Balak Merapi
Redaktur : Tim Redaksi