Langkah Antam Mengembangkan Produksi Feronikel Sangat Cerdas

Minggu, 30 Januari 2022 – 23:46 WIB
PT Antam bersama Konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA)-Kawasaki Heavy Industries, Ltd. (KHI) melakukan first piling atau pemancangan tiang perdana Proyek Pembangunan Feronikel Haltim (P3FH). Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo mengapresiasi langkah PT Aneka Tambang, Tbk yang kini aktif mengembangkan sektor usaha feronikel.

Lucky menilai langkah tersebut sangat cerdas mengingat prospek tambang di Indonesia bukan hanya dari emas.

BACA JUGA: Harga Emas Antam dan UBS 24 Karat Hari Ini Menarik, Yuk Borong!

"Feronikel, terutama Antam dengan diversifikasi hasil tambang menurut saya memiliki prospek yang menarik," ujar Lucky dalam keterangannya, Minggu (30/1).

Antam mencatatkan produksi sebesar 25.818 ton nikel dalam feronikel (TNi) sepanjang 2021.

BACA JUGA: DPR Dukung Antam Segera Selesaikan Proyek Strategis Nasional

Angka ini relatif stabil dibanding produksi feronikel pada 2020, sementara volume penjualan produk feronikel Antam di tahun yang sama mencapai 25.992 TNi.

Produksi bijih nikel (unaudited) Antam yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik juga mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt).

BACA JUGA: Antam Dukung Produksi Massal Baterai untuk Kendaraan Listrik

Angka tersebut meningkat 131 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan tingkat produksi 2020 sebesar 4,76 juta wmt.

Kemudian, kinerja penjualan bijih nikel Antam sepanjang 2021 mencapai 7,64 juta wmt, tumbuh 132 persen dari realisasi penjualan di 2020 sebesar 3,30 juta wmt.

Menurut Lucky, diversifikasi hasil tambang yang dimiliki sangat memungkinkan bagi Antam untuk dapat menghindari kerugian dan sekaligus meraup keuntungan yang lebih maksimal lagi.

Lucky mencontohkan fenomena awal 2020, saat Antam terancam mengalami pelemahan yang cukup tajam, terutama akibat dampak Pandemi Covid-19.

"Awal 2020 Antam kondisi melemah, tetapi berhasil menguat karena selain feronikel juga dipicu harga emas saat itu tertinggi sepanjang sejarah di Antam, yaitu USD2.039,77 per troy ounce," katanya.

Menurut Lucky, ada sejumlah keuntungan Antam mengembangkan sektor produksi feronikel.

Antara lain, ketika sektor lain mengalami pelemahan, maka sektor feronikel dapat menjadi pengganti.

"Saya melihat dengan produksi feronikel, Antam memiliki produk lain sebagai subsitusi atau pengganti kinerja fundamental, apabila salah satu produknya memiliki koreksi," katanya.

Lucky lebih lanjut menilai posisi saham Antam saat ini dalam kondisi discount, di mana pelemahan dimaknai sebagai koreksi temporer. (dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Antam   Feronikel   Aneka Tambang   BUMN  

Terpopuler