jpnn.com, JAKARTA - Langkah Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati mengurangi impor minyak untuk memperkuat nilai tukar rupiah menuai pujian. Pasalnya, defisit neraca perdagangan sebagai salah satu penyebab melemahnya rupiah, paling banyak disumbang oleh sektor migas.
“Itu langkah bagus. Itu memang langkah yang seharusnya dilakukan,” kata anggota Komisi VII DPR, Kurtubi di Jakarta, Rabu (12/9).
BACA JUGA: Semua SPBU Ditarget Jual B20 Akhir September
Kurtubi mengatakan, pengurangan impor minyak merupakan instruksi Presiden Jokowi ke Pertamina. Untuk jangka pendek, pengurangan impor memang bisa dilakukan dengan melarang ekspor minyak mentah yang menjadi bagian kontraktor (asing).
Pembelian minyak mentah domestik ini pula yang kini dilakukan Pertamina, dengan jumlah 225 ribu barrel per hari (bph).
BACA JUGA: Dirut Pertamina Diduga Punya Peran di Kasus PLTU Riau 1
“Itu jangka pendek. Namun, untuk bisa mengurangi impor migas yang sustainable butuh waktu lama,” ujarnya.
Untuk jangka panjang, pengurangan impor harus disertai dengan peningkatan produksi minyak mentah di dalam negeri. “Pengeboran dan eksplorasinya diperbanyak,” ujarnya.
BACA JUGA: Ditunjuk jadi Dirut Pertamina, ini Tugas Utama Nicke
Selain itu, kata dia, produksi BBM di dalam negeri juga harus ditingkatkan.
Kurtubi juga mengapresiasi rencana Pertamina membangun enam kilang minyak baru dan mengoptimalkan kilang yang ada. Rencananya, enam kilang baru ini akan menyumbang 1 juta bph dan mampu menutupi kebutuhan BBM dalam negeri pada 2026.
“Jadi untuk mengurangi impor minyak memang tidak bisa seketika,” tutur Kurtubi.
Seperti diketahui, keterbatasan produksi BBM dalam negeri membuat pemerintah harus mengimpor 400 ribu bph. Namun, kebijakan Pertamina di bawah Dirut Nicke yang memborong 225 ribu bph minyak mentah milik kontraktor, mampu menurunkan impor hingga 60 persen.
"Produksi nasional itu selama ini masih ada yang belum dibeli oleh Pertamina, yang porsinya punya KKKS. Ini yang akan dibeli oleh Pertamina. Yang pasti ini bisa mengurangi impor hingga 60 persen," kata Nicke saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Rabu (14/8).(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Susunan Jajaran Direksi Pertamina yang Baru
Redaktur & Reporter : Yessy