Langkah Erick Thohir Hilirisasi Ekonomi Digital Dapat Kembangkan Produk Lokal

Rabu, 19 Januari 2022 – 11:01 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang akan menerapkan hilirisasi ekonomi digital sangat bagus untuk meningkatkan perkembangan produk dalam negeri dan menghentikan impor.

Heru menjelaskan maksud dari hilirisasi sendiri agar market ekonomi bisa dimanfaatkan oleh bangsa sehingga dapat menyetop impor.

BACA JUGA: Potensi Business Super-ecosystem Perkuat Ekonomi Digital UMKM

Sejauh ini, dari data yang ada kebanyakan produk yang berkembang di masyarakat 90 persennya impor dan hal tersebut akan menjadi masalah utama bagi perkembangan produk lokal untuk bersaing dengan produk impor.

“Oleh karena itu, pemikiran yang bagus Menteri Erick Thohir untuk hilirisasi ekonomi digital untuk menghentikan impor. Nah, semoga upaya Menteri Erick kali ini bisa menjadi kenyataan,” kata Heru Sutadi, Rabu (19/1).

BACA JUGA: Pemanfaatan Sektor Digital Perlu Dioptimalkan Bantu Pemulihan Ekonomi

Menurut Heru, keputusan menerapkan ekonomi digital di Indonesia bisa menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat lewat penyediaan produk dan jasa yang disediakan dalam ekonomi digital.

“Yang jelas pengembangan ekonomi digital di Indonesia harus dapat membawa kesejahteraan, dan kemajuan bagi rakyat Indonesia, sehingga produk dan jasa yang disediakan dalam ekonomi digital harus mampu menggerakan kita semua, sehingga memberikan kontribusi bagi ekonomi negara dan kesejahteraan kita semua,” ucap Heru.

BACA JUGA: Kolonel Siswo Pimpin Penyergapan 8 Kapal Pencuri Batu Bara, Lihat

Sejauh ini, kata Heru masyarakat Indonesia hanya menjadi penikmat produk dari luar negeri. Padahal, produk-produk dalam negeri jauh lebih bagus dari yang diimpor.

“Salah satu faktor tentunya adalah semua produk atau setidaknya mayoritas produk dan jasa harus dari dalam negeri seperti e-commerce kan kita masih prihatin,” jelasnya.

“Pernah disampaikan 90 persen produk adalah impor. Dengan produk impor, maka yang berkembang ekonomi digitalnya adalah negara yang mengekspor produk tersebut, sementara kita hanya dapat kue sales saja,” tambahnya.

Lewat hilirisasi ekonomi digital ini, Menteri Erick berusaha mengubah strategi agar produk dalam negeri bisa menguasai e-commerce, dan peluang ekspor ke negara luar bisa terjadi.

Hal tersebut, kata Heru Sutadi akan terealisasi apabila gagasan besar ini dieksekusi dengan cepat oleh Menteri Erick Thohir.

“Nah ini harus ada perubahan strategi dan juga upaya agar produk lokal merajai e-commerce, yang bahkan kalau bisa juga merambah ekspor. Tapi ini tidak cukup dengan keinginan saja, perlu dilanjuti dengan upaya nyata,” ungkapnya.

“Sebab persoalan ini sudah lama sekali jadi perbincangan, dan disebut akan dilakukan penghentian impor segala macam, tapi ternyata belum berjalan atau belum terlihat nyata,” tutup Heru.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan hilirisasi ekonomi digital akan dilakukan tahun 2022. Hal itu disampaikan Menteri Erick saat mengunjungi Balai Banjar Taman Kelod di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali dalam rangka program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Banjar Creative Space Ubud Desember 2021.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler