Langkah Perhutani Menghadapi Bisnis Ekonomi Digital 

Senin, 14 November 2022 – 13:47 WIB
Perhutani punya cara menghadapi bisnis ekonomi digital yang diperkirakan akan menjadi ekosistem besar. Foto dok. Perhutani 

jpnn.com, JAKARTA - Perhutani resmi mengimplementasikan  proyek strategisnya dengan meluncurkan Control Room di tiga divisi regional secara serentak, yaitu Jawa Barat dan Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Proyek Perhutani Digital Forest ini mampu menerapkan teknologi digital dalam memonitor dan mengendalikan pengelolaan sumber daya hutan yang dimiliki perusahaaan. 

BACA JUGA: Cegah Korupsi dan Peningkatan GCG, Perhutani Gandeng The Basel Institute

Peluncuran  dilakukan secara hybrid, yang berpusat di Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten serta secara daring di Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah dan Jawa Timur pada akhir pekan lalu.

Pembangunan Control Room ini merupakan hasil sinergi antara Perhutani dan PT Telkom Indonesia.

BACA JUGA: Ternyata Ini Penyebab Perhutani Raih Penghargaan 4th Anniversary BUMN Awards 2022

“Saya bersyukur, ini satu etape dari etape besar menyiapkan infrastruktur Perhutani, perjalanan ini masih panjang untuk sampai di output," Direktur SDM, Umum dan IT Perhutan Denny Ermansyah dalam keterangannya, Senin (14/11).

Perhutani punya target hingga tingkat KPH dengan desain yang berbeda. Selain itu, dibuat skenario prioritas untuk mempersiapkan infrastruktur ini.

BACA JUGA: Penuhi Target Net Zero Emission 2060, Perhutani Tempuh Langkah Ini

Denny Ermansyah mengatakan tujuan dari proyek strategis ini adalah dengan mengimplementasikan teknologi untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan yang mampu memonitor dan mengendalikan pengelolaan sumber daya hutan yang dimiliki oleh perusahaan.

Pembangunan Control Room ini merupakan hasil sinergi BUMN Perum Perhutani dengan PT Telkom Indonesia.

Dengan diresmikannya Control Room diharapkan akan menjadi pusat data dan informasi segala kegiatan kerja di masing-masing Divisi Regional. 

Denny juga menugaskan kepada seluruh kepala divisi regional untuk melakukan fungsi monitoring produksi dan keamanan Sumber Daya Hutan melalui sistem ini.

Dengan hadirnya Perhutani Digital Forest setiap kepala divisi regional bisa memantau hasil produksi, seperti hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu.

Diharapkan seluruh regional dapat menganalisis kebutuhan setelah adanya Control Room ini, untuk menghasilkan output yang diharapkan utamanya secara finansial. 

"Bayangan saya model bisnis ekonomi digital akan segera dibutuhkan dan jadi ekosistem besar, dan Perhutani harus siap, ” tambah Denny.

Sementara itu, Andi Syahrudin mengungkapkan antusiasnya berkolaborasi dengan Perhutani untuk membangun Control Room Divisi Regional ini.

Menurut Andi, perusahaan BUMN harus berkolaborasi dan mempersiapkan diri guna menyambut sistem ekonomi digital.

Andi memaparkan sesuai data dari perusahaan Google dan Microsoft, ekonomi digital di tahun 2030 akan naik 10 kali lipat dari saat ini.

Andi berharap ke depan  terus bersinergi memperkuat BUMN, dan mendukung Perhutani agar berkelanjutan dan makin bermanfaat untuk Indonesia.

Fitur Dashboard yang ditampilkan pada Control Room meliputi dashboard business sebagai performansi unit bisnis, meliputi laba/rugi, neraca dan arus kas.

Kemudian, operation meliputi persemaian, tanaman, pemeliharaan, pelindungan hutan, produksi, angkutan & persediaan serta penjualan.

Aset meliputi monitor visual/spatial kawasan hutan Perhutani, monitoring bencana, monitor aktivitas pabrik.

"Terakhir, aplikasi geospatial meliputi logistik, image processing (tree counting, cluster recognition and trend analysis)," pungkas Denny. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler