Langkah PKS Usung Sohibul Iman Sudah Tepat dan Berani, Tak Perlu jadi Kendaraan Politik Tokoh Lain

Senin, 24 Juni 2024 – 22:02 WIB
Direktur Eksekutif Pusaran Indonesia, Rafli Maulana merespons dengan positif langkah PKS usung Sohibul Iman. Foto : dok PI

jpnn.com, JAKARTA - Mohamad Sohibul Iman diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta di Pilgub Jakarta pada November mendatang.

Hal ini disampaikan melalui rilis resmi oleh Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri pada Minggu (23/6).

BACA JUGA: PKS Usung Sohibul Iman Sebagai Bacagub DKI, Pengamat: Siapa yang Kenal?

"Kandidat yang kami usung adalah Mohamad Sohibul Iman, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS," kata Ahmad Mabruri.

Direktur Eksekutif Pusaran Indonesia, Rafli Maulana merespons dengan positif melihat perkembangan perpolitikan pilkada Jakarta ini.

BACA JUGA: PKS Usung Kader Sendiri Jadi Cagub Jakarta, Paloh: Bisa Saja Terjadi Perubahan

"Keputusan PKS mengusung kader internalnya merupakan keputusan yang tepat dan berani. (Pasalnya) PKS ini kan partai pemenang di Jakarta dengan 1.012.028 suara atau 16,68%. Perolehan kursinya 18 di DPRD Jakarta," imbuh Rafli.

Rafli mengimbau agar PKS tidak hanya menjadi kendaraan politik tokoh populer di berbagai tingkatan, dari daerah hingga nasional.

BACA JUGA: Diusung Jadi Bacagub DKI Jakarta, Sohibul PKS Mengaku Tak Ada Persiapan

"Keberanian ini akan melepaskan kesan bahwa PKS adalah 'tumpangan' politik tokoh-tokoh populer. Seperti di Bandung, Kang Emil malah jadi kader Golkar atau di Jakarta, Anies Baswedan," tutur pemuda kelahiran Lebak ini.

Mohamad Sohibul Iman dinilai sebagai salah satu kader PKS yang lengkap, mulai dari cendekiawan, birokrat, sekaligus politikus.

"Kalau kita lihat, Pak Sohibul Iman ini kader yang lengkap. Cendekiawan, birokrat, politisi. Beliau ini lama berkiprah di lingkungan akademis, pernah jadi rektor kampus Paramadina. Jadi peneliti di berbagai instansi riset," ujar Rafli.

Dia pun mengungkit keberhasilan Mohamad Sohibul Iman saat menjadi Presiden PKS, perolehan suara dan kursi di parlemen meningkat signifikan.

"Saat jadi Presiden PKS, kursinya bertambah signifikan, dari 8,46 juta suara (6,77%) pada 2014 menjadi 11,49 juta suara (8,21%) di 2019. Menambah 10 kursi di 2019. Jadi, tidak perlu diragukan lagi beliau ini," tutur Rafli.

Rafli menekankan bahwa partai politik harus menjadi wadah kaderisasi kepemimpinan yang sehat. Mengusung kader-kader potensial sendiri seperti yang dilakukan PKS ini, sambungnya, merupakan langkah percaya diri yang baik dan hal ini berlaku bagi partai-partai lain. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler