JPNN.com

Lanjutkan Capaian Kinerja 100 Hari Prabowo, Ketahanan Pangan & Pertumbuhan Ekonomi jadi Aspek Utama

Jumat, 31 Januari 2025 – 09:40 WIB
Lanjutkan Capaian Kinerja 100 Hari Prabowo, Ketahanan Pangan & Pertumbuhan Ekonomi jadi Aspek Utama - JPNN.com
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) saat hadir dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema 'Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita' yang berlangsung di Jakarta, Kamis (30/1). Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Asta Cita menjadi misi yang diusung Pemerintahan Prabowo Subianto sekaligus menjadi arah kebijakan nasional dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Salah satu yang menjadi fokus, yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

BACA JUGA: Menko Airlangga Hartarto Tegaskan Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemerintah terus berupaya menggalang sinergi nasional yang erat guna memastikan terjaganya stabilitas ekonomi serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Menko Airlangga mengemukakan hal tersebut saat memberikan arahan pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema 'Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita' yang berlangsung di Jakarta, Kamis (30/1).

BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Upaya Pemerintah Jaga Ekonomi Nasional di Tengah Kondisi Global

“Beberapa program prioritas Bapak Presiden yang utama terkait dengan ketahanan pangan. Ini tujuannya adalah menjaga harga pangan dan swasembada pangan,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangannya, Jumat (31/1).

Catatan kinerja dalam masa 100 hari pertama Kabinet Merah Putih juga telah berhasil mengimplementasikan sejumlah kebijakan strategis.

BACA JUGA: Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting

Beberapa di antaranya, yakni peluncuran 15 paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan di awal 2025, kenaikan UMP sebesar 6,5 persen, penghapusan utang macet bagi UMKM, perpanjangan penyimpanan DHE Sumber Daya Alam di dalam negeri.

Selain itu, upaya menjaga daya beli masyarakat melalui program penurunan harga tiket hingga 10 persen saat libur Nataru dan program belanja murah Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale di akhir 2024.

Melalui berbagai langkah strategis yang telah diambil, pemerintah optimistis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2028, seiring dengan peningkatan investasi dan diversifikasi pasar internasional.

Menko Airlangga menegaskan sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan dunia usaha akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.

Dia juga menegaskan stabilitas nasional yang kuat akan menjadi landasan utama bagi keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran TNI dan Polri atas dedikasi luar biasa dalam menjaga stabilitas yang menjadi fondasi penting bagi pembangunan ekonomi nasional,” ucap Menko Airlangga.

Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua aspek utama yang harus diperkuat untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran guna memastikan ketersediaan pangan.

Upaya swasembada pangan juga dilakukan guna mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Terkait upaya pengendalian inflasi, Menko Airlangga menyampaikan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) telah berhasil menekan inflasi pada kisaran 1,5 persen, lebih rendah dibandingkan era sebelumnya yang mencapai 5 persen.

Hal ini sekaligus menjadi bukti konkret kontribusi TNI-Polri dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Kontribusi sinergi TNI-Polri juga diperlukan dalam upaya pemberantasan praktik penyelundupan yang telah secara nyata merugikan perekonomian nasional.

Selain diharapkan dapat mencegah masuknya barang-barang ilegal, seperti di sektor perikanan, pertanian, dan tekstil, sinergi yang baik antara TNI-Polri juga diharapkan mampu menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan kompetitif serta berujung kepada terjaganya stabilitas perekonomian nasional.

Saat ini, kata Menko Airlangga, pemerintah telah mengembangkan 24 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik investasi di berbagai sektor strategis, termasuk sektor manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta juga kegiatan dalam bentuk maintenance, repair, dan overhaul untuk pesawat.

Secara kumulatif mulai dari 2012 sampai dengan 2024, KEK telah mencatat capaian investasi sebesar Rp 256,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dan melibatkan sebanyak 394 pelaku usaha.

Selain itu, keikutsertaan Indonesia dalam berbagai kerja sama ekonomi global, seperti BRICS, OECD, RCEP, dan CPTPP, menjadi strategi utama dalam meningkatkan daya saing nasional.

“Sekarang Malaysia, Singapura kepingin bikin lagi data center dengan Kawasan Ekonomi Khusus. Kita memerlukan speed untuk merespons lagi supaya investasi ini lari ke Indonesia,” pungkas Menko Airlangga.

Sebagai informasi, acara yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto tersebut, turut hadir di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, para Kapolda dan Panglima Kodam, serta Staf Ahli Kemenko Perekonomian Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler