jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf mengatakan keputusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melanjutkan konvensi calon presiden di Partai Demokrat (PD) akan menentukan posisi partai penguasa itu di pemilu presiden (pilpres) Juli nanti. Menurut Maswadi, hasil konvensi akan menentukan apakah PD bergabung dalam salah satu poros koalisi, atau justru jadi penonton saja.
"Konvensi nampaknya dilakukan agar lahir capres lain di luar nama yang ada saat ini. Untuk itu saya mendukung agar proses konvensi ini segera diselesaikan dan Partai Demokrat dapat menentukan mau jadi oposisi, koalisi atau hanya jadi penonton saja," kata Maswadi, Senin (21/4).
BACA JUGA: Ini Kronologi Penetapan Ketua BPK Jadi Tersangka KPK
Maswadi menambahkan, jika SBY menutup proses konvensi maka PD akan ditinggal oleh partai lain karena tak mau lagi berkoalisi dengan partai pemenang Pemilu 2009 itu. Jika PD mau menjadi pemain penting di pilpres, kata Maswadi, maka partai pimpinan SBY itu bisa menjalin koalisi dengan partai lain.
"Ini masalah momentum saja. Kalau mau pimpin koalisi harus segera merapatkan barisan bersama proses koalisi Golkar, PDIP dan Gerindra. Kalau tidak, Demokrat tinggal gigit jari dan melupakan posisi capres atau cawapres," imbuhnya.
BACA JUGA: Pengacara Bupati Morotai Pusing Soalââ¬Å½ Permintaan Uang 3 Miliar dari MK
Maswadi juga mengatakan, kalaupun PD telah memutuskan partner koalisi maka harus diputuskan pula apakah akan bergabung dengan partai pemenang pilpres atau justru menjadi oposisi. "Kalau SBY bergabung dengan pemenang pemilu, paling Demokrat hanya bisa mendapatkan posisi menteri saja yang kemungkinan akan diambil dari para peserta konvensi itu sendiri," jelasnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Bank Century Tak Pernah Minta FPJP dari BI
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tetapkan Ketua BPK jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi