jpnn.com, KUALA LUMPUR - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta kader Banser dan Ansor mewaspadai bahaya radikalisme agama.
Menurut pria yang karib disapa Gus Yaqut itu, radikalisme agama merupakan ancaman serius bagi Indonesia.
BACA JUGA: Usai Isi Acara GP Ansor, Veve Pengin Selawatan Bareng Jokowi
“Selain menganggap kelompok di luar mereka musuh, kelompok ini memiliki agenda merebut kekuasaan. Setelah berhasil direbut, selanjutnya mengganti ideologi negara menjadi khilafah islamiyah," kata Gus Yaqut di depan puluhan peserta Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pimpinan Cabang GP Ansor Malaysia di Adamson Hotel, Kuala Lumpur, Senin (26/11).
Dia menambahkan, muslim menolak negara Islam karena Indonesia tidak didirikan hanya oleh umat Islam.
BACA JUGA: Dana Apel Pemuda Dikorupsi, Dahnil Anzar Digarap Polisi
Menurut dia, umat agama lain juga memiliki peran besar memerdekakan Indonesia.
Gus Yaqut menjelaskan, bangsa Indonesia seperti muassis jamiah NU dan kiai seperti Hadratussyekh Hasyim Asya'ri, Mbah Wahab Chasbullah, dan Mbah Bisri Sansuri sepakat dengan bentuk negara kesatuan.
BACA JUGA: Jokowi Apresiasi Sepak Terjang GP Ansor Jaga NKRI
"Sangat tidak mungkin para kiai, apalagi sekelas Mbah Hasyim mengabaikan pertimbangan syar'i. Bentuk negara ini sudah berdasarkan pertimbangan syar'i ketika menyetujui bentuk negara. Lihat saja, apa yang tidak dilakukan negara dengan pertimbangan syar'i? Semua diurus. Mulai UU Perkawinan hingga perbankan," ujar Gus Yaqut.
Gus Yaqut menambahkan, salah satu tujuan membentuk jamiah NU adalah untuk memerdekaan Indonesia.
"Kalau sekadar untuk mensyiarkan agama Islam, maka tidak perlu mendirikan NU. Jaringan pesantren sudah cukup untuk mensyiarkan agama Islam dan NU," kata Gus Yaqut.
Dia juga mengajak semua kader Banser dan Ansor untuk terus melakukan kaderisasi.
Gus Yaqut pun memberi apresiasi tinggi atas atas semua aktivitas yang telah dilakukan dalam merawat dan mengembangkan NU, Ansor, Banser di Malaysia.
"Saya salut dengan sahabat semua yang telah merelakan waktu, tenaga, dan penghasilan, untuk merawat NU, termasuk mendirikan Ansor dan Banser di Malaysia," kata Gus Yaqut.
Menurut dia, Malaysia adalah cabang GP Ansor ketiga di luar negeri setelah Arab Saudi dan Korea Selatan. Selanjutnya akan menyusul Taiwan, Jepang, Mesir, dan Hong Kong.
Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut melantik pengurus PC GP Ansor Malaysia. Nur Alamin terpilih sebagai ketua.
Pelantikan juga dihadiri Sekretaris Jenderal PP GP Ansor Abdul Rochman, Ketua Khoirul, Wakil Sekjen Rifqi Almubarok, Kepala Densus 99 Asmaul Husna Banser Nurruzaman, dan Ketua PCI NU Malaysia Ihyaul Lazib.
"Jika kader Ansor dan Banser melangkah tidak benar dalam mengelola organisasi, maka NU di masa depan akan hancur dan tidak dihargai kelompok lain," kata Gus Yaqut. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Ingatkan BIN Harus Bekerja Silent
Redaktur & Reporter : Ragil