Lantik Parlemen, Hamid Karzai Diprotes

Masih Sengketa Pemilu, Warga Anggap Ilegal

Senin, 24 Januari 2011 – 12:51 WIB

KABUL - Keputusan Presiden Afghanistan Hamid Karzai melantik 249 anggota parlemen terpilih dalam pemilu lalu menuai kecaman masyarakatMereka kecewa karena pelantikan tersebut dianggap menafikan penyelidikan atas sengketa pemilu yang hasilnya diumumkan bulan depan.
 
Sekitar 200 demonstran berkumpul di luar sebuah masjid di Kabul untuk memprotes pelantikan itu

BACA JUGA: China Dituduh Sontek Pesawat Siluman

Mereka mengelilingi seorang kandidat yang kalah, Najibullah Mujahid, berorasi dengan menggunakan pengeras suara
"Ini adalah parlemen ilegal

BACA JUGA: Ahmadinejad Inginkan Solusi soal Nuklir Iran

Presiden tidak seharusnya melantik mereka (anggota parlemen)," seru Mujahid sebagaimana dilansir Associated Press


Sejumlah pendukungnya menyatakan, tidak ada satu pun di antara ribuan surat suara yang mendukung Mujahid muncul dalam penghitungan

BACA JUGA: Mantan Penata Rambut yang jadi Ibu Negara

Demonstrasi tersebut merupakan bentuk protes kecil jika dibandingkan dengan perseteruan antara anggota parlemen terpilih dan Karzai sebelum kesepakatan terjadi Sabtu malam (22/1)Mereka yang terpilih mendesak presiden segera melantik anggota parlemen.
 
Kemarin (23/1) merupakan jadwal yang ditentukan sejak awal pelantikan 249 anggota parlemen terpilih dalam pemilu September tahun laluNamun, pekan lalu Karzai mengumumkan penundaan masa sidang parlemen selama sebulan untuk memberikan waktu kepada pihak terkait melakukan investigasi atas dugaan pelanggaran pemilu
 
Kandidat yang menang mengancam akan membuka masa sidang sendiri tanpa harus melalui pelantikanKetegangan terjadi berjam-jam dalam sebuah pertemuan dengan KarzaiMereka kemudian mencapai kesepakatan Sabtu malamKarzai menyepakati, anggota parlemen dilantik pada Rabu (26/1)Sementara itu, penyidikan atas sengketa pemilu tetap dilakukan.
 
Investigasi atas sengketa pemilu yang baru dimulai pekan lalu juga berpeluang menciptakan kekisruhan lainHakim yang ditunjuk untuk menginvestigasi ulang sengketa tersebut ditolak oleh komisi pemilihan umum dan dunia internasionalPara hakim tersebut menyatakan, mereka bisa membatalkan sebagian hasil pemilu atau bahkan pemilu itu sendiri
 
Ada 59 kursi yang kasusnya sedang disidangkanKetua majelis hakim Sadiqullah Haqiq telah meminta penundaan pelantikan tersebut untuk menyelesaikan kasus-kasus sengketaPihak istana tidak memberikan keterangan mengenai perubahan sikap Karzai
 
Namun, sejumlah analis menyebutkan bahwa Karzai memilih untuk melantik kandidat anggota parlemen untuk menghindari kekisruhan lebih luasKarzai berharap, dengan merangkul semua kekuatan politik di Afghanistan, stabilitas keamanan bisa terjaga(cak/c7/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Biasanya, AS Bungkam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler