Lantik Pengurus Baru, Ketum HAPPI Ajak Anggota Berperan Dalam Kebijakan Pembangunan

Minggu, 28 Juli 2024 – 15:24 WIB
Pelantikan pengurus Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) periode 2023-2028 digelar di Swiss-Belresidences Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7). Foto: Firda Junita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pelantikan pengurus Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) periode 2023-2028 digelar di Swiss-Belresidences Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7).

Ketua Umum HAPPI, Dr. Muh. Rasman Manafi hadir untuk melantik para pengurus periode 2023-2028 itu.

BACA JUGA: Neta dan PLN Sepakat Melakukan Percepatan Pembangunan Fasilitas Pengisiam Daya EV

Sebelumnya, Rasman Manafi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum HAPPI periode 2023-2028 dalam Kongres Nasional HAPPI ke-IV tahun 2023 yang diselenggarakan di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Kota Pontianak, pada 27 November 2023.

Kemudian, Kongres Nasional HAPPI ke-IV juga menetapkan Syarif Iwan Taruna Alkadrie sebagai sekretaris jenderal.

BACA JUGA: Irwan Fecho Menilai Pernyataan Prabowo Bentuk Dukungan pada Pembangunan Infrastruktur yang Tangguh

Adapun pelantikan pengurus HAPPI periode 2023-2028 didukung oleh PT Pertamina Patra Niaga.

Seusai pelantikan, Rasman mengajak para pengurus HAPPI untuk berperan dan ambil bagian dalam kebijakan pembangunan kelautan dan kemaritiman Indonesia terutama penetapan kebijakan dalam 5 bahkan 20 tahun ke depan.

BACA JUGA: Luhut Sebut Pendanaan Pembangunan IKN dan Makan Siang Gratis Tak Ada Masalah

"Mainstream pembangunan kelautan dan maritim itu menjadi arus utama dalam pembangunan kita ke depan. Jadi, HAPPI harus ada dan memang perannya sangat ditunggu," ujar Rasman di kawasan Kalibata, Jakara Selatan, Sabtu.

Dia mengatakan, tata ruang darat dan laut tak bisa dipisahkan. Menurutnya, tata ruang darat dan laut jutru butuh terintegrasi. Alasannya, jika tidak selaras, maka akan terjadi konflik.

Oleh sebab itu, terkait ruang sudah terintegrasi dalam satu dokumen. Misalnya di daerah, sudah dalam satu peraturan daerah. 

"Di sini kesempatan HAPPI untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu dan kepakarannya. Bagaimana mengintegrasikan pemanfaatan yang ada di darat dan di laut bisa bersinergi, tidak konflik bahkan menurunkan kualitas sumberdaya," tutur Rasman.

Setidaknya ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh HAPPI selama periode ini.

Pertama, memastikan sertifikasi keahlian. Rasman berharap dalam waktu dekat ahli pesisiran yang dinaungi HAPPI bisa terwujud meski membutuhkan energi, waktu dan perhatian yang juga amanah dari pengurus sebelumnya. 

"Kedua, diharapkan peran HAPPI bisa tampil baik di tingkat nasional maupun di daerah. Kalau kita sudah punya standar keahlian, maka dengan keahlian itu harus dapat mendampingi pemerintah baik pusat maupun daerah bahkan sampai ke level swasta yang menyiapkan dokumen pengelolaan pesisirnya," ucap Rasman.

Lalu, ketiga adalah kolaborasi. Pihaknya akan mulai berkolaborasi dengan organisasi sejenis.

"Itu yang sekarang sedang kita gagas, dalam waktu dekat kita akan memulai berkolaborasi dengan organisasi sejenis. Karena tidak mungkin kita bicara misalnya pengolahan hasil laut kalau misalnya kita tidak bicara bagaimana mengkonservasi laut," kata Rasman.

"Tidak mungkin kita bicara bagaimana mengkonversi laut kalau kita tidak kendalikan daya dukung yang ada di laut. HAPPI memiliki keahlian di situ, kita akan coba masuk," sambungnya.

Lalu, bagaimana harapan HAPPI terkait periode baru saat ini? Rasman mengungkapkan bahwa kinerja HAPPI berorientasi panjang ke depan.

"Masa pergantian ini kan sesungguhnya akan terus berlangsung setiap lima tahun, akan ada perubahan di daerah dan pusat. Dalam pandangan kami di HAPPI masa ini sangat penting karena kita akan merencanakan pembangunan 20 tahun ke depan," tutur Rasman.

Selain pelantikan, turut diadakan pula kegiatan berupa seminar nasional dengan tema Peran Strategis HAPPI dalam mendukung Penyelenggaraan Penataan Ruang Laut - Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut. (mcr7/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Firda Junita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler