jpnn.com - BANGKOK - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyempatkan mendatangi kantor otoritas olahraga Thailand di kawasan Ramkhamhaeng, Bangkok, pada hari kedua kunjungan kerja ke Thailand, Selasa (29/11).
Secara khusus, LaNyalla yang juga Ketua Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI) itu bertemu dengan jajaran pengurus federasi muaythai internasional (IFMA) yang berkantor pusat di Bangkok.
BACA JUGA: LaNyalla Dapat Dukungan dari Pengurus Daerah Jadi Ketua Muaythai Indonesia
LaNyalla disambut langsung Ketua Kehormatan IFMA Sakchye Tapsuwan Direktur Pengembangan dan Promosi Olahraga Thailand Theerawat Sinlapa-Archa, Ketua Komisi Atlet IFMA Janice Lyn, Direktur Hubungan Internasional IFMA Nareerat Vissutvarin, dan Sekretaris Jenderal IFMA Stephan Fox.
LaNyalla yang didampingi sejumlah anggota DPD RI, yang beberapa di antaranya juga pengurus muaythai Indonesia, mendapat beberapa masukan untuk pengembangan prestasi cabor tersebut di Indonesia.
BACA JUGA: Ketua DPD LaNyalla Beri Pesan Menguatkan saat Buka Kejurnas Muaythai
Di antaranya dengan memasukkan muaythai sebagai salah satu pilihan ekstrakurikuler di sekolah dan perguruan tinggi, serta memasyarakatkan muaythai sebagai bagian dari fasilitas gym di Indonesia.
"Kalau di Thailand, muaythai memang bagian dari tradisi sejarah kami yang panjang. Namun, di negara lain, muaythai dikembangkan melalui beberapa tools. Salah satunya yang sekarang menjadi bagian dari gaya hidup adalah aktivitas di gym,” kata Ketua Komisi Atlet IFMA Janice Lyn.
BACA JUGA: LaNyalla Ingatkan Pentingnya Pengetahuan Mitigasi Bencana
Perempuan yang juga anggota Eksekutif Komite IFMA tersebut juga menyarankan agar muaythai menjadi salah satu alternatif program untuk mengurangi angka kenakalan dan kriminalitas remaja, melalui perekrutan mereka di sasana-sasana muaythai untuk diberi pelatihan secara cuma-cuma.
“Di Thailand kami bekerja sama dengan televisi untuk membuat acara reality show untuk menampilkan mereka yang berhasil mengubah nasib, dari kantong-kantong kemiskinan, hingga berhasil menjadi atlet yang berpenghasilan,” katanya.
Lyn mengatakan Muaythai menjadi bagian dari program pengentasan kemiskinan yang juga masuk dalam program instansi lain yang terkait.
Sementara itu, Ketua Kehormatan IFMA, Sakchye Tapsuwan membuka kesempatan kepada Indonesia jika membutuhkan dukungan teknik, untuk mengembangkan kurikulum pelatih atau wasit.
Senada dengan Tapsuwan, Sekjen IFMA Stephan Fox juga menyiapkan waktu kapan pun untuk Indonesia agar atlet-atlet muaythai Indonesia mencetak prestasi di tingkat internasional.
“Saya juga berharap pencak silat juga bisa masuk ke dalam keluarga besar martial art dunia yang diakui oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional), seperti muaythai. Saya siap membantu untuk asesmen. Sekarang baru lima cabang yang masuk. Sisanya masih ada sepuluh cabang yang waiting list,” tutur pria kelahiran Jerman itu.
Beberapa anggota yang juga pengurus PB Muaythai Indonesia intens berdialog dalam pertemuan itu, di antaranya Ketua Harian PBMI yang juga senator dari Aceh Fachrul Razi.
Setelah pertemuan, LaNyalla dan rombongan meninjau langsung pusat pelatihan tim nasional muaythai Thailand, yang berada satu kompleks dengan kantor otoritas olahraga Thailand.
Turut mendampingi LaNyalla, antara lain Fachrul Razi (ketua harian PBMI), Bustami Zainudin (wakil ketua umum PBMI) Andi M. Ihsan (wakil bendahara umum PBMI), Hilmy Muhammad, Bambang Santoso, M. Sanusi Rahaningmas dan Muhammad J. Wartabone. Tampak hadir pula Ketua Muaythai Jawa Timur Baso Juherman.
Pada Selasa (29/11), malam, LaNyalla dan rombongan dijadwalkan akan bertemu dengan perwakilan warga Indonesia serta diaspora di Thailand dalam pertemuan dan jamuan makan malam di KBRI Thailand. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan