Laode Ida: Calon Kapolri Harus Profesional, Bukan Titipan Kepentingan

Sabtu, 05 Desember 2020 – 15:32 WIB
Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Laode Ida. Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Menjelang hari pengusulan nama calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis, diharapkan semua pihak ciptakan suasana kondusif. Jangan pernah bahas lagi isu agama figur calon kapolri dengan hanya untuk menjegal figur-figur Jenderal polisi potensial mengisi Polri 01.

“Dan, kita semua mesti sepakat, seperti juga disuarakan sejumlah anggota Komisi III DPR RI, bahwa sepanjang syarat maka siapapun bisa jadi Kapolri. Dan harus dicatat bahwa agama atau keyakinan iman seseorang, tak menjadi untuk bisa memuluskan dan atau sebaliknya mengganjal yang bersangkutan,” kata Laode Ida kepada wartawan, Sabtu (5/12/2020).

BACA JUGA: Bursa Calon Kapolri: 5 dari 13 Komjen Paling Berpeluang, Berikut Nama-namanya

Laode menangkap isyarat ketika isu agama dihembuskan oleh sejumlah pihak, sebenarnya yang sedang diganjal adalah Komjen Listyo Sigit (Kabareskrim), atau barang kali Komjen Pol Dharma Pongrekum (Wakil Kepala BCSN).

“Hal ini tentu tidak sehat, dan saya berharap Presiden Jokowi mengabaikannya sekali mengembalikan syarat profesionalitas sesuai ketentuan yang berlaku ditambah dengan kecocokan atau cemistry dalam komunikasi antara Presiden dan figur Calon Kapolri,” katanya.

BACA JUGA: Soal Pengadaan Mobil Dinas Baru di KPK, Laode M Syarif: Tak Empati Kondisi Rakyat

Menurut Laode, jika pengangkatan calon Kapolri dipengaruhi oleh tekanan kelompok agama tertentu, maka akan berdampak pada adanya diskriminasi yang merupakan bagian pelanggaran HAM dan aturan perundangan yang berlaku.

Selain itu, Polri akan dianggap sama sebagai politik dengan basis massa berdasarkan agama -- suatu yang tak boleh terjadi.

BACA JUGA: Analisis Laode Ida Soal Presiden Tiba-tiba Memarahi Para Menterinya

“Hal ini juga akan jadi preseden buruk bahwa Kapolri adalah perpanjangan tangan kelompok agama tertentu,” katanya.

Terkait dengan sosok Komjen Listyo Sigit, terkonfirmasi dari sejumah pihak yang pernah membangun komunikasi dengan yang bersangkutan, dianggap sebagai Jenderal Polisi yang memiliki kelebihan tersendiri dalam berkomunikasi dengan masyarakat, yakni antara lain memiliki sikap dan karakter santu, jauh dari arogansi, yang diharapkan menjadi modal dasar nan besar untuk menciptakan suasana kondusif di masyarakat.

“Sikap seperti itu, kecuali barang kali sudah menjadi karakter bawaan, juga kemungkin karena sudah memiliki sense kenegarawanan yang merupakan bagian pengalaman dari posisi yang pernah mendampingi Presiden sebagai ajudan. Entahlah, karena secara pribadi saya pun belum pernah ketemu dan berbincang secara langsung,” kata Laode Ida.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler