jpnn.com, MATARAM - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Mataram menggelar simulasi kunjungan narapidana (napi) saat Lebaran 2023/1444 Hijrah nanti.
Kalapas Kelas IIA Mataram Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan simulasi itu bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan pada saat kunjungan.
BACA JUGA: Heru Budi Pastikan Jakarta Aman dan Tertib Selama Libur Lebaran
Pihaknya juga mempersiapkan beberapa hal untuk melancarkan acara kunjungan khusus bagi para keluarga para napi di Lapas Kelas II A Mataram.
"Jadi, nanti pada hari H pada tanggal 1 Syawal itu ada kunjungan khusus hari raya bagi para napi," kata Akbar, pada Kamis (20/4) di Kuripan, Lombok Barat.
BACA JUGA: Ratusan Napi di Sukamiskin Mendapat Remisi Lebaran 2023
Dalam simulasi itu pihaknya juga telah melihat kesiapan dari personelnya, karena jumlah pengunjung diprediksi membeludak.
Dengan begitu, seluruh personel yang dimiliki harus disiapkan untuk melakukan pengamanan pada saat kunjungan tersebut.
BACA JUGA: HBK Tambah 2 Mobil Tangki Air Bersih untuk Masyarakat Pulau Lombok
"Mulai dari pendaftaran masuk, sampai penggeledahan badang dan barang kami telah kuatkan," sebut Akbar.
Dengan banyaknya jumlah pengunjung, pihak lapas juga telah mempersiapkan beberapa fasilitas hiburan bagi para keluarga napi.
Pihaknya juga telah memasang sejumlah personel pada sejumlah titik jalur kepulangan para pengunjung.
"Itu biar tidak kecolongan ada warga binaan yang lolos," katanya.
Nantinya tiap pengunjung akan diberi tanda pengenal untuk membedakan antara pengunjung dengan warga binaan saat berada di dalam lapas.
"Kami akan menyiapkan stempel bagi para pengunjung dan kami akan memberikan tanda ikat agar tidak tertukar dengan warga binaan," ungkap Akbar.
Dalam simulasi tersebut, ada beberapa hal yang paling ditekankan, yaitu memperketat alur masuk dan penggeledahan barang bawaan.
"Karena takutnya nanti ada barang yang dilarang seperti narkoba dan handphone. Nah, itu yang diketatkan," jelas Akbar.
Untuk jalur keluarnya, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah personel untuk mengecek para pengunjung sebelum keluar area Lapas.
"Jangan sampai ada tanda pengenal yang sudah dipasang saat masuk itu ketuker dan menjadi celah warga binaan untuk kabur," pungkas Akbar.(mcr38/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Edi Suryansyah