jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Sari Yuliati meminta masyarakat tak berspekulasi terkait kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten, Rabu (8/9) dini hari. Kebakaran ini diduga dipicu korsleting listrik di Blok C2 lapas tersebut.
"Saya berharap masyarakat tidak berspekulasi atas kejadian kebakaran ini dan menunggu hasil investigasi," kata Sari kepada wartawan, Kamis (9/9).
BACA JUGA: Info Terkini dari Kombes Yusri Soal Pemeriksaan Saksi Kebakaran Lapas Tangerang
Sari pun mengungkapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Dalam peristiwa ini setidaknya 43 narapidana meninggal dunia, 41 orang meninggal kemarin, 2 orang lainnya hari ini saat dirawat di RSUD Tangerang.
“Saya menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan atas musibah ini," ujarnya.
BACA JUGA: Tim DVI Sudah Kantongi Data Antemortem 2 WNA Korban Kebakaran Lapas Tangerang
Sari juga menyoroti persoalan overcapacity yang terjadi pada Lapas di Indonesia yang menjadi permasalahan klasik, namun belum juga terurai. Menurutnya, pembenahan masalah ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
"Permasalahan overcapacity ini kan permasalahan klasik pada Lapas di Indonesia, pembenahan yang serius dari hulu yaitu tentang undang-undang sampai ke hilir dalam bentuk fisik Lapas mutlak dilakukan untuk perbaikan kondisi Lapas ke depannya," katanya.
BACA JUGA: Innalillahi, Korban Meninggal Akibat Kebakaran Lapas Tangerang Bertambah
Sebelumnya, terjadi kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten. Penghuni tahanan di Lapas Tangerang sebanyak 2.072 orang. Sedangkan di Blok C2 yang dilalap api dihuni oleh 122 orang.
Dalam peristiwa ini 41 warga binaan tewas, delapan orang dirawat di RSUD Tangerang, dan puluhan lainnya luka-luka. Hari ini, dua orang yang dirawat di RSUD Tangerang meninggal dunia. Dengan demikian, total korban tewas menjadi 43 orang. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil