Lapor Panglima, Ini Ada Oknum TNI AL Main Culik dan Siksa Warga

Jumat, 07 Oktober 2016 – 02:00 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - MEDAN - Kasus penculikan seorang warga bernama Caca Panca Nugroho, 36, yang melibatkan oknum TNI Angkatan Laut di Medan, Sumatera Utara cukup menyita perhatian publik. 

Pasalnya, penculikan terhadap warga Jalan Pasar 10, Helvetia, Medan ini sudah terjadi dua kali. Yakni pada Februari, dan yang kedua pada Maret 2016 lalu. 

BACA JUGA: Bocah Kurir Narkoba Dihukum Enam Tahun

Tak hanya diculik, korban juga disiksa dan dituding oknum TNI AL tersebut melakukan pencurian sepeda motor. Korban pun akhirnya melaporkan persoalan ini ke LBH Medan.

Tim Advokasi LBH Medan, Gumilar Aditya Nugroho mengatakan, setelah diculik dari rumahnya, Caca dipukuli hingga babak belur, dan disuruh mengaku mencuri sepeda motor. Namun Caca berkeras tidak mengaku, sehingga terus dipukuli bersama beberapa oknum berseragam TNI AL tersebut.

BACA JUGA: Bejat! Kakek Perkosa Gadis Cacat Mental Berkali-kali...

Usai memukuli, korban lantas diserahkan ke Polres Pelabuhan Belawan. Namun karena tidak ada barang bukti, korban akhirnya dipulangkan. Ironisnya, sebulan kemudian korban kembali diculik oknum yang sama. Kali ini korban dituduh menggunakan narkoba, dan kembali diserahkan ke Polres Pelabuhan Belawan. “Karena tak ada bukti, korban kembali dipulangkan,” beber Gumilar.

Pihak keluarga korban sempat membuat laporan ke POM TNI AL atas laporan itu. Sayangnya, hingga saat ini laporan korban belum juga ditanggapi. “Kami juga sudah melapor ke Mabes TNI. Tapi belum ada tanggapan sama sekali,” ungkap Gumilar lagi.

BACA JUGA: Korban Dimas Kanjeng Jangan Takut, LPSK Siap Melindungi

Kepala Dinas Penerangan Lantamal I Belawan Mayor Laut S Sinaga, belum bisa memberikan keterangan terkait kasus ini.

Sementara Direktur LBH Medan Surya Adinata, menyesalkan tindakan institansi TNI, terutama TNI AL, yang dinilai lamban memproses dan melakukan penegakan hukum terhadap kasus ini. 

“Untuk pelaporan tadi siang (kemarin, red) tidak ada. Tapi itu kasus lama. Saya prihatin dengan kasus ini, lama diproses dan kejelasan hukumnnya. Sudah beberapa bulan dilaporkan belum ada kepastian hukum yang diterima, termasuk korban,” ungkap Surya seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos group) hari ini (7/10) malam.

Surya mengharapkan, pimpinan tertinggi TNI membuka mata dan hati untuk melihat kasus ini. Sehingga ada kejelasan hukum kepada korban, dan penegakan hukum terhadap oknum TNI yang melakukan pelanggaran hukum tersebut. Apa lagi, korbannya adalah masyarakat. 

“Kami sangat mengharapkan ada upaya hukum yang jelas terhadap kasus ini. Kemudian diberikan keadilan terhadap korban,” pungkasnya. (gus/saz/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh, Marwah Daud Siap jadi Penjamin Dimas Kanjeng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler