jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pemuda Muhamamdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan bahwa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan santai-santai saja menanggapi posisinya sebagai terlapor kasus dugaan pencemaran nama baik yang ditangani Polda Metro Jaya. Sebab, bukan kali ini saja Novel disudutkan.
Sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman melapor ke Polda Metro jaya karena merasa terusik oleh email yang disebar Novel di lingkungan penyidik lembaga antirasuah itu. Menurut Dahnil yang juga kolega dekat Novel,penyidik senior KPK itu tak kaget dengan laporan Brigjen Aris ke Polda Metro Jaya.
BACA JUGA: Aris Budiman Berikan Keterangan Baru soal Novel Baswedan
"Bagi Novel gak kaget, kan polanya selalu begini. Kalau sudah banyak yang mulai diungkap apalagi terkait kepolisian di satu sisi, di sisi lain terkait politisi berpengaruh besar, serangan balik selalu muncul," kata Dahnil di kompleks Sekretariat Negara Jakarta, Kamis (7/9).
Namun demikian, katanya, Novel menanggapinya dengan santai. Sebab, teror pun tak membuat penyidik andalan KPK itu ciut nyali.
BACA JUGA: Solidaritas Terhadap Etnis Rohingya Jangan Picu Kisruh
"Novel tetap berdiri tegar, dia hadapi saja. Yang jelas kami akan temani Novel sampai selesai," tegas aktivis yang kerap mengenakan peci hitam ini.
Namun, Dahnil juga sangat berharap agar kasus penyiraman air keras terhadap Novel segera terungkap. Dia mendorong Presiden Joko Widodo segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TPGF) yang independen dan diisi tokoh-tokoh yang berkompeten.
BACA JUGA: Batal Kepung Borobudur, Pindah ke Masjid Annur
“Kami ragu polisi mau (mengungkap penyiram Novel, red), bukan masalah bisa enggak bisa. Bahkan tingkat polsek bisa selesaikan. Ini masalahnya mau atau tidak mau saja,” tegasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Please, Tak Usah Menyeret Isu Rohingya untuk Komoditas Politik
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam