jpnn.com - JAKARTA - Aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), orang tua buruh yang jadi korban kekerasan dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta melakukan protes terhadap Penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Senin (4/11).
Ihwal kejadian bermula, saat mereka hendak melaporkan kasus penganiayaan terhadap buruh oleh sebuah kelompok organisasi kemasyarakatan dan pembiaran yang diduga dilakukan oknum polisi di Bekasi. Namun, laporan mereka ditolak oleh oknum Penyidik Bareskrim Polri. Sempat terjadi adu mulut.
BACA JUGA: PKS Nilai KPU Tak profesional
Koordinator Badan Pekerja KontraS Haris Azhar dan Pengacara dari LBH Jakarta Maruli Rajagukguk, bersitegang dengan oknum Penyidik Bareskrim Polri. Haris makin tersinggung ketika oknum penyidik meminta mereka menanyakan masalah Undang-undang Ketenagakerjaan kepada DPR selaku pembuat UU tersebut.
"Jangan malah melempar ke DPR. Kita mau buat laporan, malah disuruh menanyakan ke DPR," ujar Haris Azhar di Bareskrim Polri.
BACA JUGA: Jangan Samakan Kasus Foto Polwan dengan Video Mesum Ariel
Selang berapa lama kemudian, Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Frankie Sompie tiba di Bareskrim. Haris dan rekan-rekan sempat berkeluh kesah dan melancarkan protes di hadapan Ronnya. "Ini buruh dihadang pakai Samurai. Ini ada niat jahat. Kita datang kesini untuk melapor," kata Haris.
Ronny pun berupaya menenangkan massa. "Saya Humas, menjembatani kawan-kawan membuat laporan," kata Ronny.
BACA JUGA: Polisi Periksa Piyu dan Adiguna Rabu Depan
Kemudian, Ronny menawarkan untuk membuat laporan bergantian karena alasan keterbatasan ruangan. "Silahkan laporan bergantian. Ruang kita kecil, gantian," ujarnya. Tak lama, pelapor pun masuk dan membuat laporan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Diminta Jemput Bola Awasi Dana Kampanye
Redaktur : Tim Redaksi