Laporan untuk Pak Anies, Setiap Hari 8,32 Ton Sampah Masuk di Teluk Jakarta

Kamis, 12 Desember 2019 – 06:18 WIB
Warga beraktivitas di sekitar tumpukan sampah yang mencemari pesisir Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (10/12/2019). Foto: Antara/Fakhri Hermansyah/foc.

jpnn.com, JAKARTA -  Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan 8,32 ton sampah masuk Teluk Jakarta setiap hari.Laporan hasil riset Muhammad Reza Cordova dan Intan Suci Nurhati dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dalam jurnal Scientific Reports berjudul Major Sources and Monthly Variations in the Release of Land-derived marine debris from the Greater Jakarta Area, Indonesia tersebut merupakan studi monitoring bulanan sampah pertama di Indonesia yang mengidentifikasi enam tipe sampah dan 19 kategori sampah plastik dari sembilan muara sungai di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi selama periode Juni 2015 sampai 2016.

“Sekitar 59 persen dari sampah yang mengalir di sembilan muara sungai tersebut merupakan sampah plastik yang didominasi styrofoam,” kata Reza menjelaskan sampah dari kemasan berbahan expanded polystyrene foam (EPS Foam) di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: Pulihkan DAS, Menteri Siti Minta Warga Tak Buang Sampah Popok di Sungai

Ia menjelaskan hasil monitoring mengestimasi aliran sampah 8.32 ton per hari dari kawasan Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

“Angka tersebut 8-16 kali lebih rendah dibandingkan dengan estimasi dari studi-studi berbasis model,” ujar dia.

BACA JUGA: Lihat Nih, Menteri Siti Ajak 26 Dubes Bersihkan Sampah di TWA Mangrove Angke

 Reza mengungkapkan fakta itu menekankan pentingnya data monitoring di lapangan untuk memvalidasi kontribusi sampah plastik dari Indonesia.

Sementara itu Intan mengatakan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dan kemasan berbahan EFS foam serta program bersih sungai oleh pemerintah daerah yang konsisten menjadi kunci mengurangi sampah plastik ke laut.

BACA JUGA: Sstt...Gerindra Calonkan Seorang Jenderal di Pilkada Surabaya 2020

Komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah laut serta mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) 14.1 perlu didukung oleh informasi ilmiah melalui riset monitoring yang komprehensif dalam mengidentifikasi sumber di lapangan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler