Pulihkan DAS, Menteri Siti Minta Warga Tak Buang Sampah Popok di Sungai

Kamis, 05 Desember 2019 – 18:52 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya saat kunjungan kerja ke Malang, Jatim. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, MALANG - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengakui masyarakat Indonesia masih memiliki kesadaran yang rendah untuk bisa menjaga aliran sungai. Hal ini terbukti dari masih banyaknya warga yang membuang sampah popok bayi ke sungai.

Salah satunya paling banyak ditemui di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Menurut Menteri Siti, hal ini terjadi karena kultur atau budaya yang tertanam di masyarakat dan harus diubah.

BACA JUGA: Gubernur Jatim Mengaku Sudah Lama Jatuh Cinta Pada Menteri Siti

“Memang membuang limbah popok bayi ke sungai menjadi persoalan kultur, maka mengawali dengan pendidikan adalah langkah-langkah untuk mulai mencintai lingkungan," ujar Siti dalam acara Gerakan Nasional Pemulihan DAS (GNPDAS) di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Kamis (5/12).

Politikus senior Partai NasDem ini menuturkan, edukasi tak bisa hanya dibebankan ke pihak terkait lingkungan hidup saja. Tetapi juga harus melibatkan tingkat bawah.

BACA JUGA: Menteri Siti: Indonesia Tidak Ketinggalan Dalam Tata Kelola Sampah

"Jadi, semua pihak bisa berpartisipasi dalam menangani sampah limbah popok bayi di Sungai Brantas ini,” sebut Siti.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui sebagian masyarakat di Jawa Timur masih banyak membuang limbah popok bayi ke sungai.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Surat Peringatan untuk Anies dan Jokowi vs Rocky Gerung

“Kami bersama sejumlah kepala daerah yang dialiri Sungai Brantas telah menyiapkan sampah khusus dan tempat khusus untuk membuang popok. Supaya Sungai Brantas bisa jernih, bersih, dan sehat," kata Khofifah.

Mendengar hal tersebut, Menteri Siti pun menyambut baik dan mendukung upaya tersebut. “Semoga ini bisa dilakukan sungguh-sungguh,” ucap Siti. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler