jpnn.com, JAKARTA - Evaluasi terhadap pelaksanaan debat peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, bermunculan. Selain dinilai mengecewakan, ada usulan agar pada empat kali debat berikutnya, calon presiden dilarang bawa catatan dan tidak usah diberi kisi-kisi lagi.
Usulan ini datang dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Dia bahkan meminta supaya debat Pilpres cukup dilakukan di studio televisi yang terpilih, dan tidak perlu ada pembatasan waktu 2 sampai 3 menit.
BACA JUGA: Debat Pilpres: Konsep Hukum Jokowi dan Prabowo Tidak Jelas
"Stop bawa catatan baik kertas maupun tablet. Kasih waktu saling potong antar kandidat," kata Fahri dikutip dari akun twitternya @fahrihamzah, Jumat (18/1).
Usulan Fahri ini mendapat dukungan dari pengamat politik Ziyad Falahi. Dia paham argumen demikian diutarakan legislator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut, lantaran yang bersangkutan dikenal keras.
BACA JUGA: Usai Debat Capres, Pendukung Prabowo Deklarasi Dukung Jokowi
"Tapi saya setuju dengan (tidak ada) pembatasan waktu dan (larangan) catatan," kata Ziyad.
Direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik (PKSOP) itu menilai, debat perdana malam tadi, para pasangan calon juga belum mengemukakan tentang akar permasalahan sistemik bangsa ini dan grand strategi proyeksi 5 tahun ke depan.
BACA JUGA: Debat Pilpres Seperti Sayur Kurang Garam
"Baru hal-hal yang teknis saja selevel debat kepala daerah, bukan debat presiden. Terkesan seperti hanya ingin menunjukkan siapa yang paling bermoral," sebut Ziyad.
Untuk itu dia juga menyarankan supaya pada empat debat berikutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebaiknya berhenti memberikan kisi-kisi kepada paslon. Dengan begitu publik akan melihat kemurnian berpikir kandidat.
"Sebaiknya kisi kisi tidak perlu. Saya juga menyarankan agar para paslon menggunakan terminologi dan istilah-istilah dalam bidang keilmuan yang berkaitan dengan topik debat," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Capres Menguak Standar Ganda Prabowo soal Korupsi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam