jpnn.com, BENGKULU - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah merespons keputusan Presiden Jokowi mencabut larangan ekspor crude oil (CPO).
Dia berharap hal tersebut dapat mengembalikan harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit berangsur-angsur membaik.
BACA JUGA: Ekonom Sebut Pelarangan Ekspor CPO Merupakan Kesalahan Fatal
Karena itu, ada tiga kalimat yang diucap Rohidin untuk Presiden Jokowi.
"Alhamdulillah, kami sambut baik keputusan presiden. Saya terima kasih kepada Bapak Presiden. Sebab, itu merupakan aspirasi masyarakat," ucap Rohidin, Jumat (20/5).
BACA JUGA: Tak Cuma GAPKI, Dunia Internasional Senang Larangan ekspor CPO Berakhir
Dia meminta agar seluruh perusahaan dapat membeli TBS dari petani kelapa sawit dengan harga terendah, yaitu Rp 2,4 ribu per kilogram.
Sebab, Pemprov menetapkan harga beli TBS kelapa sawit di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu dengan harga tertinggi, yaitu Rp 3,2 ribu per kilogram.
Namun, perusahaan CPO diberi toleransi dengan membeli sawit dari petani sekitar 5 persen dari harga yang ditetapkan atau Rp 2,6 ribu per kilogram.
Harga TBS kelapa sawit yang telah ditetapkan tersebut berlaku sejak 17 Mei sampai dengan ditetapkan kembali harga TBS kelapa sawit oleh tim penetapan harga TBS produksi perkebunan Provinsi Bengkulu.
Untuk perusahaan yang tidak membeli TBS kelapa sawit dengan harga yang telah ditentukan akan diberi sanksi administratif bahkan pencabutan izin operasional. (jpnn/antara)
BACA JUGA: Larangan Ekspor CPO Dihapus, Airlangga Buka-bukaan soal Stok Minyak Goreng Nasional
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi