Laras Kuroda Jadi Solusi Mahalnya Biaya Pemasaran Digital

Minggu, 07 April 2024 – 12:59 WIB
Laras Kuroda merupakan figur influencer virtual yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan terbaru dan siap memberikan wajah baru pada cara merek berkolaborasi dengan influencer. Foto dok. Digi Persona

jpnn.com, JAKARTA - Laras Kuroda meramaikan industri pemasaran digital. Sebagai figur influencer virtual yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan terbaru, Laras siap memberikan wajah baru pada cara merek berkolaborasi dengan influencer.

Diperkenalkan kepada publik melalui akun Instagram resminya, @laraskuroda, Laras bukan sekadar influencer biasa.

BACA JUGA: Strategi Pemasaran Karya di Era Digital yang Inovatif dan Kreatif

Dia menjanjikan pendekatan yang lebih efisien dan hemat biaya untuk kampanye pemasaran, menggantikan metode tradisional yang sering kali dibebani oleh ketidakpastian dan biaya tinggi.

Direktur Digi Persona Management Bagus menyampaikan biaya pemasaran digital, khususnya dalam hal endorsement, bisa sangat membebani, terutama karena ketidakpastian dan biaya tinggi yang sering terkait dengan influencer.

BACA JUGA: Evolusi Pemasaran Digital, Influencer Internal Terbukti Mampu Perkuat Reputasi Bisnis

Laras Kuroda menawarkan solusi menarik, menggabungkan pesona dan pengaruh influencer top dengan keandalan dan efisiensi AI. 

"Ini menjadikan Laras aset berharga bagi merek yang ingin memperkuat keberadaan online mereka," kata Bagus dalam keterangan resminya, Minggu (7/4).

BACA JUGA: Brainly dan Httpool by Aleph Beri Akses Pemasaran Digital

Dia percaya virtual influencer adalah solusi dari permasalahan mahalnya biaya pemasaran digital di kalangan industri entertainment. Tidak sedikit, influencer yang seenaknya. 

Oleh karena itu, ucapnya, Digi Persona Management memperkenalkan Laras Kuroda untuk membantu pelaku usaha, pengusaha yang ingin memperluas merek  kepada publik dengan konsep yang sesuai dengan kebutuhan.

"Virtual influencer sebagai era baru dari pemasaran digital tujuannya untuk membantu pengusaha mempromosikan produknya dengan harga terjangkau untuk berbagai kalangan," imbuhnya.

Terlebih kata Bagus, ada sebagian pengusaha yang kena trust issue terkait endorse influencer. Contoh, harga sudah mahal, tetapi promosi asal-asalan atau yang diberikan tidak sesuai dengan harganya.  

"Yang pasti itu oknum, tetapi kami melihat permasalahan itu," cetus Bagus. 

Lebih lanjut dikatakan penciptaan Laras Kuroda terinspirasi oleh kesuksesan virtual influencer dan model AI lainnya di seluruh dunia. Contoh, model AI Spanyol pertama yang berhasil mendapatkan hingga USD 10 ribu per bulan.

Tren global ini menegaskan penerimaan dan efektivitas virtual influencer  dalam melibatkan audiens dan mendorong kesadaran merek. 

"Kami memperkenalkan Laras ke dunia, mengundang media dan audiens untuk berinterkasi dengannya di Instagram.  Laras Kuroda kami gambarkan memiliki paras wajah sangat cantik dan karakter yang humble, banyak Netizen yang sering berinteraksi dengan dirinya," terang Bagus. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler