jpnn.com, JAKARTA - Olahraga lari menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Peminatnya pun meluas sampai ke kalangan tingkat urban.
Bukan sekadar olahraga untuk menjaga kebugaran, lari sudah menjadi gaya hidup sehat yang ingkat. Berbagai lomba lari digelar di banyak kota besar pun diikuti ribuan peserta.
BACA JUGA: IFG Labuan Bajo Marathon 2024 Bukan Sekadar Ajang Lomba Lari
Kendati demikian, jadwal yang padat dan tingginya biaya mengikuti lomba lari konvensional kerap menjadi kendala karena tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk ambil bagian.
Hal ini melatarbelakangi hadirnya 99 Virtual Race untuk pelari yang ingin mengikuti perhelatan lari dengan lebih fleksibel tanpa mengurangi esensi dan substansi olahraga lari.
BACA JUGA: Menpora Dito Terkesan dengan Peserta Final Lomba Lari FOP, Berikan Hadiah Sepatu
Menurut Chief Executive Officer (CEO) 99 Virtual Race Stevie Go, platform lomba virtual berupa aplikasi ini memungkinkan siapa saja untuk berpartisipasi dalam tantangan kebugaran.
“Mereka bisa berlari kapan saja dan di mana saja, sambil tetap berkesempatan mendapatkan medali dan hadiah menarik,” ujar Stevie Go.
BACA JUGA: BPODT Menargetkan Lomba Lari Alam Danau Toba Menjadi Event Dunia
Sejak hadir pada 2017, aplikasi yang tersedia di Play Store dan App Store ini sudah diunduh lebih dari 181.000 kali di 25 negara dengan akumulasi Jarak lari lebh dari 10,8 juta kilometer.
Selain itu, aplikasi ini juga sudah menyelenggarakan 233 perhelatan lari dengan 172 di antaranya kolaborasi perhelatan lari. Total donasi yang berhasil dikumpulkan dalam perhelatan lari lewat aplikasi 99 Virtual Race mencapai lebih dari Rp1,4 miliar.
Aplikasi 99 Virtual Race memberikan fleksibilitas kepada para pelari untuk memilih lokasi lari sendiri dan mengirimkan data lari mereka melalui integrasi dengan platform populer seperti Garmin Connect, Strava, dan Fitbit.
Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), aplikasi ini juga memastikan keamanan dan keabsahan data lari yang dikirimkan.
“Kami memanfaatkan AI untuk meminimalkan penipuan data selama perlombaan, sehingga semua peserta mendapatkan pengalaman yang adil dan transparan,” ucap Stevie Go.
Sementara, Chief Creative Officer (COO) 99 Virtual Race David Aryadi mengungkapkan selain tema-tema perhelatan yang terkonsep dan bervariatif, daya tarik virtual run 99 Virtual Race adalah pada desain medalinya yg unik dan berkualitas.
“Pengguna juga bisa memesan medali dan jersey berkualitas tinggi secara kustom sesuai selera,” tuturnya.
99 Virtual Race memberikan medali unik yang berbeda dari perhelatan lari pada umumnya. Biasanya, medali lomba lari memiliki desain yang monoton, misal bentuk logo.
Namun, aplikasi ini menyediakan medali yang menggambarkan esensi setiap perhelatan. Misal, dua medali menjadi satu dengan konsep medali retro run.
“Add-on jersey 99 Virtual Race juga keren dan nyaman dipakai,” kata David.
Keunggulan lain dari aplikasi ini, yakni, tersedianya berbagai fitur penunjang, seperti kategori klasemen berdasarkan gender, grup, serta berbagai jenis tantangan yang disesuaikan dengan tingkat kebugaran peserta.(dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad