jpnn.com - BANYUWANGI - Keseriusan pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggarap sektor wisata membuahkan hasil. Sektor wisata di Kabupaten yang dipimpin Abdullah Azwar Anas ini terus mengalami peningkatan. Salah satu indikasi meningkatnya kenaikan itu adalah tingkat okupansi maskapai penerbangan yang menggarap rute dari dan ke Banyuwangi juga meningkat.
Garuda Indonesia, misalnya. Maskapai pelat merah itu mencatat kenaikan okupansi atau tingkat keterisian penumpang rute Surabaya-Banyuwangi dan Denpasar-Banyuwangi.
BACA JUGA: Kerja di Kementerian Agama, Digugat Cerai karena Ngintip Pembantu Mandi
Tingkat okupansi saat pertama beroperasi mencapai 69 persen, lalu melonjak dan kini telah mencapai 75-80 persen. Bahkan, saat tertentu seperti liburan akhir pekan, okupansi bisa mencapai 100 persen.
Vice President Region III Garuda Indonesia, Flora Izza menuturkan, rute penerbangan ke atau dari Banyuwangi dengan menggunakan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 70 seat tersebut saat ini sedang dikaji untuk dilakukan peningkatan kapasitas.
BACA JUGA: Arzeti Bilbina Tak Diajukan PKB Masuk Bursa Bacawali Surabaya, Kenapa ya?
Opsi yang akan dilakukan Garuda ada dua, yaitu mengganti jenis pesawat dengan menaikkan kapasitas pesawat menjadi 96 seat atau menambah frekuensi jam terbang.
"Saat ini sedang kami kaji apakah akan menambah frekuensi atau menambah kapasitas dengan mengganti pesawat yang bisa mengangkut penumpang lebih banyak,” ujar Flora Izza seusai peresmian kantor pelayanan Garuda Indonesia di Banyuwangi, Kamis (26/3/2015).
BACA JUGA: Gara-gara Nulis di Facebook seperti Ini, Urusan sama Polisi
Tahun ini, Kementerian Perhubungan bakal memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, menjadi 2.250 meter dari panjang awal 1.800 meter.
Selain bertambah panjang, landasan pacu Bandara Banyuwangi juga mengalami peningkatan pengerasan dari Pavement Classification Number (PCN) 16 menjadi 21. Dengan perpanjangan dan pengerasan landasan pacu, Bandara Banyuwangi bisa didarati pesawat dengan badan yang lebih besar dan mengangkut penumpang lebih banyak.
Flora Izza mengatakan, dengan perpanjangan landasan pacu, Garuda bisa menggunakan pesawat jenis Bombardier CJR 1000 berkapasitas 96 seat.
“Kami melihat perekonomian di Banyuwangi bisa terus bertumbuh, berbarengan dengan kemajuan pariwisata dan investasi. Di sini banyak hotel berbintang yang baru buka. Ini menjadi rangsangan bagi Garuda untuk melakukan penetrasi pasar dan pengembangan bisnis yang lebih luas,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, pertumbuhan pembangunan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi ini tak lepas dari dukungan pemerintah pusat dan masyarakat Banyuwangi. ”Saat ini kami sedang menyelesaikan pembangunan terminal bandara berkonsep green airport tanpa AC dengan konsep arsitektur yang mengakomodasi nilai-nilai lokal. Green airport itu akan menjadi landmark baru yang menunjang pengembangan pariwisata Banyuwangi,” ujarnya.
Perkembangan jumlah penumpang pesawat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi cukup menjanjikan. Jumlah penumpang tahun 2011 sebesar 7.826 orang, lalu beranjak naik menjadi 24.128 orang pada 2012. Jumlah penumpang makin meroket pada 2013 sebesar 44.052 orang. Selama 2014, jumlah penumpang mencapai sekitar 87.742 orang. Bandara Banyuwangi selama ini telah rutin diterbangi Garuda Indonesia dan Wings Air setiap harinya. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Buah Bintaro Ternyata Berbahaya
Redaktur : Tim Redaksi