Laris Manis! Produk Mamin Indonesia Diminati Pasar AS, Raup Rp 150 Miliar

Selasa, 15 Februari 2022 – 10:35 WIB
Pameran produk makanan dan minuman Indonesia melalui Winter Fancy Food Show (WFFS) 2022 di Las Vegas. Foto: Humas WWFS

jpnn.com, JAKARTA - Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia semakin diminati pasar Amerika Serikat (AS) melalui pameran Winter Fancy Food Show (WFFS) 2022 di Las Vegas.

Pada pameran ini produk industri mamin Indonesia berhasil meraup potensi transaksi lebih dari Rp 150 miliar.

BACA JUGA: Survei Juni Sebut Penjualan Eceran Melambat, Termasuk Kelompok Mamin

Kepala Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC), Bayu Nugroho mengungkapkan penyelenggaraan pameran tahun ini terhitung memiliki skala yang lebih kecil dibanding gelaran   sebelumnya.

"Indonesia mampu meraup potensi transaksi yang menggembirakan," ungkap Bayu, Selasa (15/2).

BACA JUGA: Bea Cukai Asistensi Ekspor Perdana Produk Perikanan dan Pertanian di 3 Daerah Ini

WFFS merupakan pameran tahunan yang diadakan Asosiasi Specialty Food Associaton.

Pameran tersebut menampilkan poduk mamin yang mengedepankan orisinalitas asal etnis atau budaya, proses pengolahan unik dengan bahan dasar spesifik, pengemasan yang menarik, memiliki saluran distribusi, dan penjualan yang spesifik.

BACA JUGA: Bea Cukai Lepas Ekspor Perdana Nikel Hingga Anyaman Topi ke Mancanegara

Indonesia sendiri menampilkan sembilan perusahaan serta usaha kecil dan menengah (UKM), salah satunya Jans Enterprises Corp yang merupakan importir dan distributor mamin Indonesia.

Jans Enterprises Corp menawarkan beragam produk mamin dengan label Jans.

Produk tersebut, di antaranya keripik singkong, keripik ubi, air kelapa, dan biskuit ke pasar AS.

Perusahaan lainnya ada Jawa Import Inc & FoodEx menampilkan berbagai produk makanan dengan bahan dasar unik dan inovatif, diantaranya berbagai macam sambal, bumbu jadi, teh celup herbal, dan buah.

Pada pameran ini Indonesia juga menampilkan produk minuman melalui PT Tong Tji Indonesia yang menghadirkan produk teh dengan berbagai varian unggulan, seperti melati, hitam, jeruk purut, hijau, hijau melati, dan teh jeruk lemon. 

Selain itu, PT Suwe Ora Jamu Amertha yang memproduksi minuman herbal Indonesia juga mempromosikan bahan-bahan alami dan menawarkan berbagai varian minuman tradisional jamu dalam bentuk teh celup herbal dan kemasan siap minum.

Bayu berharap dengan berpartisipasi di WFFS secara konsisten, diharapkan Indonesia dapat membangun kepercayaan dan reputasi di mata buyer AS.

“Respons pembeli AS yang sangat besar terhadap produk mamin Indonesia menunjukan Indonesia memiliki daya saing serta pasar karena kualitas serta selera yang sesuai pasar AS," ungkap Bayu. 

Sepanjang 2021, ekspor makanan olahan Indonesia ke AS tercatat sebesar USD 23,19 juta, naik 57,20 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 14,75 juta.

Untuk produk minuman, ekspor Indonesia ke AS tercatat sebesar USD 1,35 juta, naik 36,1 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat USD 986,21 ribu.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler