Laskar Kereta Api Melucuti Senjata Tentara Jepang

Kamis, 31 Mei 2018 – 00:12 WIB
Jalan Waspada ini pada masa pertempuran perebutan kemerdekaan Indonesia, terbentuk pasukan Angkatan Muda Kereta Api. Foto: SURYANTO/RADAR SURABAYA

jpnn.com - Pada pertempuran 10 November 1945, Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) punya peran signifikan. Pasukan AMKA yang terbentuk di Jalan Waspada Surabaya memiliki fungsi tempur yang sangat luar biasa.

Ginanjar Elias Saputra - Wartawan Radar Surabaya

BACA JUGA: Usai Buka Puasa, Densus 88 Datang dan Minta Warga Menyingkir

Menurut pegiat sejarah Ady Setiawan, AMKA yang punya jumlah anggota begitu besar, secara terang-terangan memihak republic. Mereka dengan mengandalkan kereta api sebagai salah satu peralatan tempurnya.

“Jadi fungsi lainnya dari pasukan tersebut adalah transportasi kereta apinya yang diandalkan,” ujar laki-laki yang juga pembina komunitas sejarah Roode Brug Soerabai tersebut kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Kiper Persebaya Surabaya Dipantau Kamera Video

Sebagai langkah awal menyongsong berita kemerdekaan Republik Indonesia, AMKA yang dijuluki Laskar Kereta Api di Surabaya secara langsung mendukung dan menyatakan memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia.

Lewat jaringan komunikasi dan sarana trasportasi yang dimiliki Djawatan Kereta Api, berita Kemerdekaan Indonesia terus dikumandangkan ke seluruh Indonesia dan dunia, termasuk di Surabaya sendiri.

BACA JUGA: Polri Bekuk PNS Penebar Hoaks Rekayasa di Balik Bom Surabaya

Dalam upaya ikut menegakkan kedaulatan Kota Surabaya sebagai bagian dari kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pasca-proklamasi, Laskar Kereta Api merasa perlu menjalin komunikasi terhadap para pemuda arek-arek Suroboyo untuk menyamakan persepsi tentang arti dan pentingnya menegakkan kedaulatan Kota Surabaya sebagai bagian dari NKRI yang baru diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta.

Maka dilakukan jalinan komunikasi dengan arek-arek Suroboyo, terutama dimulai dari yang berdomosili di sepanjang bentangan rel kereta api, mulai dari Sidotopo, Semut, Pasar Turi, ke utara sampai Kalimas, Perak Prapat Kurung dan Ujung.

Untuk menegakkan dan melaksanakan kedaulatan Kota Surabaya, Laskar Kereta Api memerlukan persenjatan dan kebutuhan bahan-bahan makanan. Untuk memenuhi kebutuhan persenjataan, dilakukan pelucutan dan perampasan senjata terhadap tentara Jepang yang masih ada di Surabaya.

“Pasukan Laskar Kereta Api saat itu mengambil alih kereta api sebagai alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut pasukan dari luar kota ke Surabaya,” tegas Ady. (nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Please, Jangan Goreng Isu Terorisme untuk Sudutkan Jokowi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler