Latihan Bersama Navy Seal, Ini Hasil yang Didapat TNI AL

Kamis, 09 April 2015 – 22:54 WIB
Latihan Bersama Navy Seal, Ini Hasil yang Didapat TNI AL. Foto:Dok/JPNN.com

jpnn.com - NONGSA - TNI AL dan US Navy Sea Surveillance Exercise (Latma Sea Survex) 15 menggelar latihan bersama di Provinsi Kepri memasuki hari terakhir Kamis ( 9/4). 

Latihan selama selama empat hari itu bergerak di bidang penerbangan angkatan laut (Naval Aviation). Seperti aviation symposium dengan materi yang berkaitan dengan manuver lapangan berupa Maritime Domain Coordination, Search and Rescue (SAR) dan Humanitarian Assitant Disaster Relief (HARD). 

BACA JUGA: DPR Bantu Korban Erupsi Sinabung Rp 607 Juta

Dan sasaran dari latihan ini adalah untuk dapat meningkatkan profesionalisme tuntutan tugas yang berkaitan dengan kegiatan patroli dan maritim.

"Hasil dari latihan ini kami harapkan dapat meningkatkan pengetahuan personel TNI AL," kata Danpuspenerbal TNI AL Laksmana Pertama TNI, Sigit Setiyanta saat penutupan kegiatan latihan bersama tersebut, di Bandara Hang Nadim, Kamis (9/4).

BACA JUGA: Pecahkan Kaca Mobil, Dua Pembobol Remuk Dihajar Massa

Lebih lanjut ia menyebutkan alasan kenapa pelaksanaan latihan bersama Sea Surveillance Exercise ini, diadakan di Provinsi Kepri. Hal itu karena Provinsi Kepri cocok untuk pelatihan ini. 

Dimana banyak berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi banyak dilaksanakan di wilayah laut seperti pelayaran kapal-kapal niaga, mobilitas penduduk dari satu pulau ke pulau lainnya, kegiatan pariwisata dan lain sebagainya. 

BACA JUGA: Disuruh Antar Makan ke Tanahan Rutan, Pembesuk Ditangkap Karena Isinya Sabu-sabu

"Konsenkuensi diratifikasinya UNCLOS 82 dalam perundang-undangan nasional,  pemerintah Indonesia diwajibkan menjamin keamanan bagi kapal-kapal yang melintas," katanya.

Ia menuturkan adapun jaminan keamanan bagi kapal-kapal yang melintas, mencakup kemampuan penegak hukum terhadap pelanggaran yang terjadi. Selain itu juga diperlukannya SAR apabila terjadi sewaktu-waktu kecelakaan di perairan Indonesia. 

"Contoh kasusnya yakni kecelakaan baru-baru ini jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 di perairan Karimata," ungkapnya.

Ia mengatakan kemampuan tersebut wajib dimiliki oleh pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan dan memberikan bantuan. Dan itu harus dimiliki oleh TNI AL. 

"Pengamanan laut, penegakan hukum, pengumpulan data intelejen SAR, dan dukungan operasi kemanusiaan perlu terus dijaga dan dikembangkan agar dapat melaksanakan tugas pokok dengan baik," tuturnya

Peserta latihan terdiri dari satgas latihan berjumlah 18 prang personel wing udara dua Tanjungpinang. Pelaku latihan berjumlah 42 personel terdiri  dari delapan personel awak pesawat udara TNI AL CN-235 MPA, tujuh personel awak pesawat udar TNI AL casa NC-212 MPA, enam personel awak pesawat udara helikopter TNI AL BO-105 dan 21 personel awak pesawat  udara P3C Orion US Navy. 

Lalu pendukung  latihan berjumlah 20 personel, peninjau latihan berjumlah empat personel. Semua personel terdiri dari pusat penerbangan TNI AL dan Markas besar TNI AL. 

Dalam kegiatan latihan tersebut, turut dihadir Komandan Wing Udara 2 Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Dwika Tjahja S, Durektur Operasi Puspenerbal Letkol Laut (P) Bayu Alisyahbana dan Perwira Operasi Latihan Mayor Laut (P) Dani Achnisundani. (cr3/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Artis Papan Atas Singapura Ini Kepergok Syuting Film Super Senior di Bintan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler