jpnn.com, SURABAYA - Genangan air setinggi 15 sentimeter tampak memenuhi sebagian Jalan Kebalen Timur, Surabaya pada Jumat (15/6).
Genangan sepanjang sekitar 200 meter itu terjadi karena air laut sedang pasang.
BACA JUGA: Waspada, Banjir Rob Mulai Landa Pesisir Pantai Â
Beberapa warga yang bersiap bersilaturahmi terlihat berhati-hati ketika melewati genangan air.
Maklum, tinggi air bisa mencapai setengah roda sepeda motor. Jika nekat ngebut, pakaian mereka dipastikan basah.
BACA JUGA: Gerhana Bulan Total, BMKG: Sumsel Aman dari Rob
''Air meluber ke jalan sejak jam 10 pagi,'' kata Tasripan saat ditemui Jawa Pos.
Lelaki yang bekerja sebagai petugas keamanan itu menyatakan sudah biasa melihat genangan air. Genangan biasanya muncul selama empat sampai lima kali sebulan.
BACA JUGA: Supermoon, Pesisir Jakarta Rentan Terendam Banjir Rob
Air mulai menggenang dari celah-celah lubang saluran air di kanan-kiri jalan. Gorong-gorong tidak bisa mengalirkan air ke laut. Sebab, ketika laut pasang, aliran sungai ikut naik.
Akibatnya, air yang seharusnya mengalir melalui gorong-gorong tersebut mampet.
''Coba saja lihat gorong-gorong. Itu pasti airnya sudah penuh,'' ucapnya sambil menunjukkan celah gorong-gorong.
Tasripan mengatakan, air yang menggenang kemarin cukup tinggi daripada yang terjadi bulan lalu di tempat yang sama.
Camat Pabean Cantian Yanu Mardianto membenarkan bahwa genangan tersebut merupakan akibat meluapnya Kalimas.
Kondisi itu terjadi beberapa hari dalam sebulan. Rutin. Meski begitu, air yang menggenang tersebut tidak sampai masuk ke rumah warga.
''Ya hanya di jalan itu,'' tuturnya.
Untuk mengatasinya, saat ini pemkot berencana membangun pintu air di sekitar Jembatan Petekan. Melalui pembangunan tersebut, genangan air yang meluber di wilayahnya diharapkan tidak terjadi lagi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Buchori Imron meminta pemkot segera membangun pintu air tersebut.
Sebab, hingga kemarin dia belum melihat proyek itu mulai dikerjakan.
Proyek tersebut telah disetujui melalui anggaran APBD 2018. Total proyek pembangunan itu mencapai Rp 43 miliar.
''Dengan dana yang cukup besar tersebut, sudah seharusnya proyek bisa direalisasikan,'' paparnya.
Kewajiban pemkot membangun pintu air tersebut sangat mendesak.
Sebab, pembangunan itu pernah direncanakan tahun lalu melalui anggaran APBN dengan nilai Rp 200 miliar.
''Tapi, waktu lelang uang itu tahu-tahu hilang,'' ucap politikus PPP itu.
Buchori menilai proyek tersebut gagal karena kurang solidnya tim lobi pemkot ke pusat.
Akibatnya, anggaran yang seharusnya diberikan ke Surabaya dipindah ke wilayah lain. Gagalnya proyek yang didanai pemkot itu juga terjadi pada proyek trem. (elo/c15/ady/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir, 10 Hektar Tambak Rusak Berat Berat
Redaktur & Reporter : Natalia