jpnn.com, KUALA LUMPUR - Malaysia menganggarkan hingga RM 20 miliar atau sekitar Rp 65,66 triliun untuk pengerjaan 233 proyek penanganan banjir di berbagai daerah.
Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia Nik Nazmi Nik Ahmad mengklaim bahwa setiap satu proyek rampung, maka ada sekitar 2,5 juta rakyat Malaysia yang akan terlindung dari bencana banjir.
BACA JUGA: Menpora Dito Bertemu Ketum Parpol Termuda Malaysia, Diskusi Santai Sambil Menikmati Makanan Warteg
Ia juga mengatakan Pemerintah Malaysia menyiapkan dana sebesar RM 360 juta atau sekitar Rp 1,18 triliun untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir lewat pemeliharaan sungai, memperkokoh dan menjaga stabilitas tebing-tebing guna mengurangi risiko bencana banjir.
“Kita periksa empang yang usianya lebih tua dari usia kemerdekaan Malaysia. Jika tidak dirawat takut tidak efisien karena endapan dan sebagainya,” kata dia di Kuala Lumpur, Rabu (13/9).
BACA JUGA: LPN Malaysia Jajaki Pengembangan Hilirisasi Nanas di Prabumulih, Sekda Sumsel Merespons Begini
Pemerintah Malaysia, menurut dia, juga menyiapkan “hazard banjir”, sehingga memudahkan masyarakat membeli asuransi yang jelas, bankable.
Persoalan banjir ini nyata, dan ia mengatakan membuat dirinya tidak bisa mengambil cuti panjang di penghujung tahun.
BACA JUGA: Bekas Ibu Kota Malaysia Dilumpuhkan Banjir, Pasukan Bomba dan Penyelamat Bergerak
Sejumlah daerah yang belakangan banjir justru lokasi yang sebelumnya tidak pernah terjadi bencana alam tersebut.
Menteri Nik Nazmi menyebut upaya itu mengangkat persoalan kunci ekonomi MADANI yang diyakini berkesinambungan untuk menghadapi tiga krisis yang dihadapi ke depan, yakni krisis iklim, pencemaran dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Awal Maret 2023, banjir melanda sejumlah negara bagian di Malaysia. Puluhan ribu jiwa terdampak bencana tersebut, dan Johor terdampak luas bencana banjir. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif