jpnn.com - JAKARTA - Timnas U-23 akan menjalani laga perdana di Islamic Solidarity Games (ISG) melawan Maroko di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, malam nanti (19/9). Tiga alternatif formasi akan dicoba oleh pelatih kepala Rahmad Darmawan untuk meredam agresifitas Maroko.
Timnas sendiri menurut Rahmad dalam kondisi yang bagus. Secara fisik maupun kekompakan tim, pemain dinilai menunjukkan progress positif dalam sesi latihan dua hari ini. Dalam simulasi strategi pun mampu dijalankan dengan baik.
BACA JUGA: Mengakhiri Kutukan
"Kami akan mainkan pola dasar 4-4-2, nanti bisa bertransformasi ke 4-2-3-1 atau 4-4-1-1. Kami lihat bagaimana nanti di lapangan," katanya saat dihubungi Jawa Pos, kemarin (18/9).
Meski percaya dengan kemampuan pemainnya, pelatih 46 tahun itu menuturkan bahwa sampai saat ini, dirinya benar-benar buta dengan kekuatan tim berjuluk Lion of The Atlas tersebut. Bukan hanya tak memiliki rekaman video, materi pemain pun Rahmad belum memiliki daftar-daftarmya.
BACA JUGA: Allegri Puji Mental Pemain Milan
Kendati demikian, dia mengakui telah memiliki gambaran permainan tim berperingkat 74 dunia terebut. Karakter tim Afrika yang mengandalkan kekuatan dengan postur fisik dan kecepatan diyakini bakal menjadi ciri khas permainan Maroko.
"Gambaran mereka seperti apa pasti ada, anak-anak harus main bagaimana sudah ada. Yang jelas, level kami berbeda, mereka berada di atas kita," tuturnya.
BACA JUGA: Kalah Lawan Basel, Chelsea Alami Kemunduran
Apakah akan bermain bertahan? Rahmad menyebut itu sangat mungkin jika melihat perbedaan level timnya. Untuk itu, strategi yang mungkin untuk mencuri skor dari Pemilik satu gelar juara Piala Afrika itu adalah memaksimalkan serangan balik.
Secara level Rahmad bisa merendah karena perbedaan rangking yang jauh. Indonesia berada di level 170 dunia. Tapi, untuk kondisi pemain, Skuad Garuda bisa jadi lebih diuntungkan karena pemain Maroko baru tiba di Indonesia pada hari ini, setelah menjalani beberapa laga uji coba di negara lain.
Dengan tiba sehari sebelum pertandingan, kemarin (18/9), kelelahan sudah pasti dirasakan pemain Maroko. Mereka dipastikan tidak memiliki waktu panjang untuk melakoni recovery. Kondisi ini harusnya bisa dimaksimalkan pemain Indonesia dengan memforsir tenaga lawan yang belum fit 100 persen.
"Kalau kondisi saya tidak tahu kita lebih unggul atau tidak. Datang sehari sebelum pertandingan tak bisa menjadi ukuran kelelahan, kalau mereka ternyata naik pesawat VIP, istirahatnya enak, ya tidak ngefek apa-apa," papar Rahmad.
Bagi dia, dengan 23 materi pemain yang ada saat ini, yang terpenting adalah bagaimana pemain menunjukkan kemampuan maksimalnya. Rahmad menegaskan, bahwa ajang ini menjadi laga untuk melihat dimana kekurangan Timnas proyeksi SEA Games Myanmar 2013. Dari ISG, Rahmad akan melakukan evaluasi untuk kemudian dimatangkan pada TC jangka panjang Timnas U-23 Oktober nanti.
Sementara itu, Maroko sendiri tak menghadiri sesi jumpa pers. Menurut panitia, mereka memang tidak mau diganggu karena baru tiba di Palembang kemarin pagi dan langsung istirahat total. (aam/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ISL Berakhir, Persipura Terbaik
Redaktur : Tim Redaksi