Lawan Hoaks di Indonesia, TikTok Memperkenalkan Fitur Keamanan

Minggu, 10 November 2024 – 09:22 WIB
TikTok menggelar diskusi #SalingJaga dengan menghadirkan What Is Up, Indonesia? (WIUI), SIBERKREASI, dan kreator di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Tim TikTok

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - TikTok menggelar diskusi #SalingJaga dengan menghadirkan What Is Up, Indonesia? (WIUI), Sibereasi, dan kreator untuk mendorong masyarakat bersikap lebih kritis dalam menyaring informasi di platform digital.

Communications Director TikTok Indonesia, Anggini Setiawan menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam menangani misinformasi.

BACA JUGA: Nasib Gunawan Sadbor, Joget di TikTok Bikin Resah, Kini Ditangkap Gegara Promosi Judol

"Sebagai tempat terciptanya inspirasi dan kebahagiaan, TikTok terus berupaya menyediakan ruang ekspresi yang aman dan nyaman bagi komunitas kami," kata Anggini saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Dalam diskusi bertajuk Membangun Kebiasaan Berpikir Kritis agar Terhindar Hoaks, TikTok memperkenalkan berbagai fitur keamanan termasuk pelabelan akun terverifikasi dan konten buatan AI.

BACA JUGA: Tiktokers Gunawan Sadbor Diringkus Polisi Seusai Promosi Judol

Platform itu juga menerapkan sistem Tag Peringatan untuk video yang belum terverifikasi.

Tercatat selama Pemilu Indonesia periode November 2023-Februari 2024, sebanyak 9,5 juta video telah diberi Tag Peringatan.

BACA JUGA: Viral di TikTok, Meiska Akhirnya Rilis Keras Kepala versi Remix

Mira Sahid selaku Wakil Ketua Umum SIBERKREASI mengapresiasi inisiatif TikTok.

"Kami mengapresiasi langkah TikTok untuk membuka ruang diskusi ini bagi kami dan para mitra agar bisa menyelaraskan cara terbaik untuk meningkatkan literasi digital warga Indonesia," ungkap Mira.

Sementara itu, Abigail Limuria sekali Co-founder WIUI menekankan pentingnya verifikasi informasi.

Menurut Abigail, semangat yang diusung TikTok turut mendorong terciptanya budaya kritis pada masyarakat, terutama pengguna.

"Berpikir secara sistematis dan akurat merupakan pola berpikir yang wajib dimiliki oleh semua orang, khususnya saat menghadapi misinformasi," katanya.

Untuk memperkuat keamanan platform, TikTok berkolaborasi dengan Dewan Penasihat Keamanan, peneliti, organisasi masyarakat, dan pakar literasi media.

Platform itu secara rutin merilis Laporan Penegakan Panduan Komunitas untuk transparansi operasional dan perlindungan platform.

Jika menemukan konten terduga misinformasi, pengguna bisa melaporkan kepada TikTok dengan mengetuk tombol Laporkan.

Nantinya, segala jenis konten, komentar, maupun sesi Live yang dilaporkan, akan ditinjau lebih lanjut tim moderasi TikTok. (mcr31/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merek Madu Herbal Ini Raih Best TikTok Brand Award di KISCC 2024


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler