Lawan Iran, Ubah Strategi demi "Si Kutu"

Sabtu, 21 Juni 2014 – 13:25 WIB
Lionel Messi. Getty Images.

BELO HORIZONTE - Iran memang bukan unggulan, tetapi dalam lima laga terakhir mereka, baru satu gol yang bersarang ke gawang Reza Haghighi. Lionel Messi pun ditantang untuk membongkar pertahanan grendel The Prince of Persia, julukan Iran, di Stadion Governador Magalhaes Pinto, Sabtu (21/6) malam WIB.
 
Selasa (16/6) lalu, skema 3-5-2 yang diterapkan Alejandro Sabella saat hadapi Bosnia membuat El Messiah, sulit bereksplorasi. Sebaliknya, begitu menerapkan skema 4-3-3 di babak kedua, bintang Barcelona peraih tiga gelar Ballon d'Or itu lebih leluasa bergerak dan mulai menampilkan kebiasaannya meliuk-liuk dengan bola.
 
Bermain sebagai playmakers di belakang Gonzalo Higuain dan Serio Kun Aguero rupanya lebih membuat Messi hidup. Ia lebih bebas bergerak ke kiri ke kanan atau langsung menusuk dari jantung pertahanan. Keberadaan Angel di Maria di sayap kiri La Albiceleste, julukan Argentina, membuat pergerakannya semakin ideal. Magis atau sulap bola --- Si Kutu -- julukan Messi di Piala Dunia kali ini memang sangat dinanti.
 
"Kami butuh improvisasi. Saya mengalami grogi di pertandingan pertama. Begitu pula dengan Aguero. Kami harus melakukan improvisasi lebih banyak lagi untuk mengembangkan permainan," kata Messi, dilansir ESPN.
 
Sabella pun sadar bahwa strategi yang ia terapkan belum begitu optimal. Karenanya, laga melawan Iran akan menjadi tolak ukur kekuatan serangan pasukan tempurnya. Permainan bola-bola atas tak mungkin diterapkan, sebab Iran memiliki lapisan pemain bertubuh jangkung sedangkan penyerang Argentina malah sebaliknya.
 
Gelandang perusak Argentina, Javier Mascherano dalam wawancara bersama Inside Spain Football menbenarkan bahwa Sabella akan lakukan perubahan strategi di laga nanti. Selain strategi, sejumlah rotasi juga bakal dilakukan. Ezequel Lavezzi dan Rodrigo Palacio layak dipertimbangkang bersama bersama kapten Argentina itu di barisan juru gedor.
 
Sinergi Aguero dan Higuain memang tidak buruk, tetapi menghadapi Iran yang dianggap lemah, melakukan rotasi menjadi opsi alternatif. Apalagi lima penyerang yang dimiliki Sabella sama-sama tampil impresif bersama klubnya masing-masing. Palaccio yang bermain bersama Inter Milan setidaknya memiliki karakter pembunuh ganas yang pintar mencari posisi.
 
"Saya tahu Messi bisa menempatkan diri dengan siapa pun. Ia tidak pernah memilih rekan yang akan mendampinginya di depan. Pelatih tentu lebih tahu siapa pemain yang akan dimainkan bersama Messi untuk meningkatkan kemampuan kami," jelas Mascherano.  
 
Meski diunggulkan, penjaga gawang Argentina, Sergio Romero menolak jika timnya akan menang mudah. Menurutnya, tak ada tim di Piala Dunia yang mudah dikalahkan. Semua tim punya kesempatan yang sama untuk mebalikkan prediksi juga keadaan. Kewaspadaan dan konsentrasi, dua hal ini dianggap penting untuk dijaga.
 
"Setiap pertandingan memiliki kesulitannya masing-masing dan tugas kami untuk mengatasi itu. Kami sudah kebobolan satu gol di laga sebelumnya karena kurang waspada dan konsentrasi saat memimpin. Kami tak boleh lengah," ujar Romero, dilansir The Epoch Times.(abd)
 

BACA JUGA: Lawan Nigeria, Si Naga Ogah Duluan Menyerah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jerman vs Ghana, Hapus Kutukan Laga Kedua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler