JAKARTA — Langkah pemerintah untuk ‘’memerangi’’ organisasi massa (ormas) yang kerap membuat onar diimplementasikan Polri dengan membentuk detasemen khusus anti anarki yang akan dinamakan Detasemen Penanggulagan Anarki (DPA)Detasemen ini memiliki unit-unit satuan di daerah untuk mencegah aksi anarkis seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini.
"Artinya pemasalahan-permasalahan seperti Cikeusik dan Temanggung, apa terobosan-trobosan yang akan kita laksanakan kita akan bentuk Detasemen Anti Anarkis
BACA JUGA: Amidhan Bantah MUI Langgar Kebebasan Beragama
Saya kira itu jawaban untuk menyelesaikan masalah Temanggung dan Cikeusik,’’ ujar Kapolri Komjen (pol) Timur Pradopo di Mabes Polri, Selasa (1/3).Kelak, Detasemen ini akan diambil dari satuan-satuan di daerah dan memiliki induk sendiri di Mabes Polri
Seperti diberitakan sebelumnya Presiden telah menginstruksikan penegakan hukum dan perang melawan organisasi massa yang kerap membuat onar
BACA JUGA: MUI Ajukan Dua Opsi
Komentar presiden ini menyikapi aksi anarkis sekelompok masa terhadap sekelompok jemaah Ahmadiyah di Cikuesik, Tanggerang Banten serta penyerangan dan pengerusakan sejumlah gereja di Temanggung Jawa Tengah beberapa waktu laluTerkait pembentukan detasemen ini pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menyebut pembentukan detasemen ini justru dinilai tidak efektif mengatasi permasalahan yang ada
BACA JUGA: Bank Mutiara Gugat Swiss Serahkan Aset Century
Menurutnya polri telah memiliki satuan penindak seperti Samapta dan PHH yang seharusnya dioptimalkan fungsinya."Kalau ini diatasi dengan cara membentuk detasemen anti anarki, toh sudah banyak ada Samapta, Brimob, PHH, apalagi yang akan dilakukanIni justru membingugnkan dari pada manajerialnya sendiriDengan membentuk berbagai fungsi macam-macam dengan cara pengendalian yang tidak efektif.’’ Ujarnya saat dihubungi wartawan via telepon
Selain itu tambah Bambang, permasalahan anarkisme yang terjadi akhir-akhir ini tidak bisa dilihat dari kacamata anarkisme emosional mengingat sumber permasalahan yang komplekMantan polisi berpangkat Kombespol ini menyebut yang justru harus diupayakan adalah upaya preventif kepolisian untuk mencegah aksi tersebut.
"Tetapi mengapa mereka demikian tentu banyak faktor yang menjadikan mereka mudah marah mudah emosiMaka polri seharusnya jangan mengatasi masalah itu di permukaan sajaTapi di akarnyaKalau di akarnya, maka fungsi kepolisian yang diperlukan adalah intelijen yang kedua pembinamassaIntelijennya harus kuat pembinaan massanya harus intensif dan menyentuh kepada masyarakat,’’ tambahnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Malaysia Bakal Lapor ke Satgas PMH
Redaktur : Tim Redaksi