Lawan Ormas Perusuh, Timur Bentuk Detasemen Anti Anarki

Selasa, 01 Maret 2011 – 17:12 WIB

JAKARTA — Langkah pemerintah untuk ‘’memerangi’’ organisasi massa (ormas) yang kerap membuat onar diimplementasikan Polri dengan membentuk detasemen khusus anti anarki yang akan dinamakan Detasemen Penanggulagan Anarki (DPA)Detasemen ini memiliki unit-unit satuan di daerah untuk mencegah aksi anarkis seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini.

"Artinya pemasalahan-permasalahan seperti Cikeusik dan Temanggung, apa terobosan-trobosan yang akan kita laksanakan kita akan bentuk Detasemen Anti Anarkis

BACA JUGA: Amidhan Bantah MUI Langgar Kebebasan Beragama

Saya kira itu jawaban untuk menyelesaikan masalah Temanggung dan Cikeusik,’’ ujar Kapolri Komjen (pol) Timur Pradopo di Mabes Polri, Selasa (1/3).

Kelak, Detasemen ini akan diambil dari satuan-satuan di daerah dan memiliki induk sendiri di Mabes Polri
"Sekarang sudah kita siapkan kita bentuk nanti kita simulasikan,’’ imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Presiden telah menginstruksikan penegakan hukum dan perang melawan organisasi massa yang kerap membuat onar

BACA JUGA: MUI Ajukan Dua Opsi

Komentar presiden ini menyikapi aksi anarkis sekelompok masa terhadap sekelompok jemaah Ahmadiyah di Cikuesik, Tanggerang Banten serta penyerangan dan pengerusakan sejumlah gereja di Temanggung Jawa Tengah beberapa waktu lalu
Dimana  kuat dugaan aksi anarkis itu didalangi sejumlah ormas tertentu yang digerakkan secara sistematis.

Terkait pembentukan detasemen ini pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menyebut pembentukan detasemen ini justru dinilai tidak efektif mengatasi permasalahan yang ada

BACA JUGA: Bank Mutiara Gugat Swiss Serahkan Aset Century

Menurutnya polri telah memiliki satuan penindak seperti Samapta dan PHH yang seharusnya dioptimalkan fungsinya.

"Kalau ini diatasi dengan cara membentuk detasemen anti anarki, toh sudah banyak ada Samapta, Brimob, PHH, apalagi yang akan dilakukanIni justru membingugnkan dari pada manajerialnya sendiriDengan membentuk berbagai fungsi macam-macam dengan cara pengendalian yang tidak efektif.’’ Ujarnya saat dihubungi wartawan via telepon

Selain itu tambah Bambang, permasalahan anarkisme yang terjadi akhir-akhir ini tidak bisa dilihat dari kacamata anarkisme emosional mengingat sumber permasalahan yang komplekMantan polisi berpangkat Kombespol ini menyebut yang justru harus diupayakan adalah upaya preventif kepolisian untuk mencegah aksi tersebut.

"Tetapi mengapa mereka demikian tentu banyak faktor yang menjadikan mereka mudah marah mudah emosiMaka polri seharusnya jangan mengatasi masalah itu di permukaan sajaTapi di akarnyaKalau di akarnya, maka fungsi kepolisian yang diperlukan adalah intelijen yang kedua pembinamassaIntelijennya harus kuat pembinaan massanya harus intensif dan menyentuh kepada masyarakat,’’ tambahnya.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Malaysia Bakal Lapor ke Satgas PMH


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler