Lawan PDIP di Pilkada Surabaya Bukan Remeh-temeh, Wajar Megawati Khawatir

Kamis, 03 September 2020 – 08:42 WIB
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Kota Surabaya merupakan miniatur kepemimpinan PDI Perjuangan.

Selama 20 tahun partai berlambang banteng moncong putih berhasil mendudukkan kadernya menjadi pemimpin di Kota Pahlawan itu.

BACA JUGA: Megawati: Kenapa ya Rakyat Sumbar Sepertinya Belum Suka PDI Perjuangan?

Pangi menilai suatu kewajaran bila Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa khawatir kota itu 'lepas' di Pilkada 2020.

Demikian disampaikan direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menanggapi ancaman Megawati kepada kadernya agar jangan main-main di Pilkada Surabaya.

BACA JUGA: Dipilih untuk Bertarung di Pilwakot Surabaya, Armuji Menangis

"Jelas bagi PDIP Surabaya jadi miniaturnya, simbol perjuangan bahwa PDIP enggak boleh lepas di Surabaya," ucap Pangi saat berbincang dengan jpnn.com, Kamis (3/9) pagi.

Pangi juga menilai seorang Adi Sutarwijono sebagai ketua DPC PDIP Kota Surabaya juga punya beban yang berat bagaimana agar tetap bisa mempertahankan kadernya menjadi wali kota di Surabaya menggantikan Tri Rismaharini.

BACA JUGA: Eri Cahyadi-Armuji Bukti Mega dan Risma Satu Frekuensi

Di saat yang sama, PDIP Surabaya belum memiliki tokoh atau figur yang layak dijual, yang punya racikan elektoral moncer guna memenangi Pilkada Surabaya dan meneruskan kepemimpinan Risma.  

"Ini yang saya maksud tantangan yang tak mudah. Semua sebenarnya tergantung Risma. Kalau dia berhasil mengkader penggantinya, sebetulnya tidak sulit-sulit amat memenangi Pilkada Surabaya," sambung analis yang beken disapa dengan panggilan Ipang ini.

Diketahui, PDIP sudah resmi memberikan tiket kepada Eri Cahyadi - Armuji di Pilkada Surabaya.

Eri merupakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (Bappekot) dan disebut-sebut sudah lama menjadi 'kader' Bu Risma.

Sementara itu, Armuji yang menjadi pendampingnya merupakan kader PDI Perjuangan yang pernah memimpin DPRD Kota Surabaya, dan saat ini wakil rakyat di DPRD Jawa Timur.

Namun, kata Ipang, lawan tanding kader PDIP di Surabaya juga bukan pasangan remeh-temeh; Machmud Arifin-Mujiaman yang diusung delapan partai.

"Tentu ini bukan perkara mudah. Wajar saya pikir Megawati sangat mengkhawatirkan Surabaya lepas. Bagaimanapun bagi PDIP, Kota Surabaya menjadi ikon partai banteng. Simbol yang sangat penting dalam perjuangan memenangkan kadernya," pungkas pengamat asal Sumbar ini. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler