jpnn.com, KENDARI - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) turut berpartisipasi memberikan bantuan bagi korban banjir di sejumlah wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sebagaimana diketahui, wilayah yang terdampak banjir ada empat Kabupaten, yakni Kabupaten Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, dan Konawe Selatan.
BACA JUGA: Kartu Tani Rusak, Petani Tetap Bisa Beli Pupuk Subsidi
Ditjen PSP juga menggandeng stakeholder dalam memberikan bantuan. Di antaranya Jasindo yang merupakan mitra asuransi pertanian, dan Pupuk Indonesia yang merupakan mitra program pupuk bersubsidi.
Bantuan yang diberikan Ditjen PSP sebanyak 1 truk dengan nilai sebesar Rp 47.8 juta. Bantuan terdiri dari beras 4 ton senilai Rp 40 juta, air mineral 200 karton senilai Rp 7,8 juta termasuk pengangkutan bantuan ke lokasi banjir.
BACA JUGA: Mentan Mengawal Distribusi Bantuan Korban Banjir di Sultra
Sementara itu, bantuan dari Pupuk Indonesia sebanyak 14 truk senilai Rp 400 juta, dan Jasindo sebanyak 1 truk senilai Rp 25 juta. Total bantuan senilai Rp 472.800.000 (15 unit truk).
Dirjen PSP Sarwo Edhy mengatakan, pihaknya juga siap memberikan bantuan secepat mungkin apabila terjadi kerusakan jaringan irigasi pertanian.
BACA JUGA: Hadapi Kemarau, Kementan Genjot Pembangunan Irigasi Pertanian
"Apabila ada irigasi yang rusak, segera ajukan untuk rehabilitasi. Untuk kerusakan-kerusakan di lahan pertanian, apabila membutuhkan excavator, kita juga bisa segera merelokasi," kata Sarwo Edhy, Kamis (14/6).
Sarwo Edhy menjelaskan, untuk para petani yang telah mengikuti asuransi pertanian, akan mendapatkan ganti rugi berupa uang.
Bagi petani yang belum mendaftar asuransi, pemerintah sudah menyiapkan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan).
"Insyaallah, bagi yang sawah dan kebunnya rusak, kami akan salurkan bantuan bibit, pupuk, alat mesin pertanian dalam bentuk brigade dan sebagainya. Kami akan inventarisasi langsung untuk mengetahui tingkat kerusakan dan memberikan bantuan sehingga produksi tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura bisa kembali dijalankan," jelasnya.
"Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir. Terkhusus para petani yang lahannya juga terdampak," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memantau langsung pengiriman bantuan dan memastikan bantuan terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran di Kabupaten Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, dan Konawe Selatan.
"Alhamdulillah, bantuan yang kami himpun sudah siap diberangkatkan dari Kendari menuju lokasi yang terdampak banjir yaitu di Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, dan Kolaka Timur. Kami serahkan langsung kepada pemerintah daerah untuk didistribusikan ke masyarakat secara langsung," ujar Mentan Amran saat melepas bantuan total 65 truk, berupa 1 truk benih padi dan 64 truk bantuan bahan pokok di Markas Komando Resort Militer 143/Halu Oleo, Kamis (13/6).
Kementan telah berhasil menghimpun dana bantuan sebesar Rp 12 Miliar, baik dari internal sumbangan karyawan maupun donasi mitra Kementan.
Bantuan senilai Rp 4 miliar langsung disampaikan hari ini di Kendari dan Rp 8 miliar berupa program terkait penaggulangan bencana untuk sektor pertanian.
Dalam kesempatan ini, Menteri Amran melepas bantuan berupa perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari seperti mi instan, beras, minyak goreng, air minum, biskuit, popok sekali pakai untuk bayi, selimut, sabun dan sebagainya.
"Terima kasih kepada semua pihak, terutama relawan yang dengan sigap membantu para korban banjir," ujarnya.
Selain mengawal distribusi bantuan, Mentan Amran turut meninjau lokasi lahan dan infrastruktur pertanian yang terdampak banjir bandang.
Kementan sendiri akan mendirikan posko-posko di lokasi tersebar di Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, dan Konawe Selatan. Sejumlah posko tersebut didirikan untuk mengidentifikasi dan merehabilitasi sektor pertanian.
“Kami meminta tim Kementan dan daerah bergerak cepat membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana. Posko-posko yang didirikan juga sudah bisa menghimpun data sementara jumlah kerugian atas lahan persawahan yang rusak maupun hewan ternak yang terdampak banjir,” sebutnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi Kementan untuk Memacu Ekspor Asal Jatim
Redaktur : Tim Redaksi