Bagi perempuan asal Melbourne, Alexis Smith, anjing peliharaannya yang bernama ‘Opal’ mempunyai arti lebih dari sekedar teman. Alexis Smith lahir dengan ‘osteogenesis imperfecta’, kelainan genetik yang menyebabkan tulangnya rapuh.

Perempuan berusia 50 tahun ini terikat di kursi roda dan butuh pertolongan dalam aktivitas sehari-harinya seperti mengambil sesuatu dari lantai atau membuka pintu.

BACA JUGA: Inilah Layanan Ruang Kelas Bergerak Khusus Bagi Pelajar Buta di Victoria

Di situlah Opal, anjing berusia 16 bulan ini, berperan.

Bulan November lalu, anjing yang berperan sebagai asisten ini lulus tes ketaatan dan pindah ke rumah barunya dengan Alexis, beserta ayah dan adik perempuannya.

BACA JUGA: Serang Veteran Perang di Medsos, Senator Asal Tasmania Minta Maaf


Alexis dan asistennya, Opal.

Anjing labrador yang ‘berisik’ mungkin bukanlah pendamping yang tepat bagi Alexis, mengingat bahwa tulang-tulangnya bisa sangat mudah rapuh.

BACA JUGA: Militer Australia Didenda Rp 2,2 Miliar Atas Kematian Prajurit dalam Sesi Latihan

Tapi bagi pecinta anjing ini, Opal justru memberikan persahabatan, kenyamanan dan harapan yang tak terlukiskan.

"Ini kesepian. Ia membuat saya merasa seperti punya tujuan. Ini perasaan dibutuhkan. Ketika anjing saya yang dulu meninggal, saya merasa tak berguna, tidak diinginkan, tak diperlukan. Saya merasa seperti lengan saya telah dipotong,” aku Alexis.

"Seorang pendamping untuk mengawasi saya, itu sangat berarti," sambungnya.

Ada banyak tugas-tugas praktis yang bisa dibantu oleh anjing asisten.

Perintah 'tekan', misalnua, memberitahu Opal untuk menekan tombol di lampu lalu lintas.

Opal-pun sudah dilatih untuk mengingatkan seseorang jika Alexis tampak tidak enak badan.

Alexis mengatakan, anjing sebelumnya yang ia miliki bahkan terbiasa menyelip di kasurnya pada malam hari.

"Dulu, Toomba terbiasa menarik selimut saya dan membangunkan saya. Opal belum seperti itu tapi ia menyandarkan kepalanya di tempat tidur saya untuk mengatakan ‘selamat malam’," ungka perempuan paruh baya ini.

Sementara Opal menunjukkan tanda-tanda yang sangat menjanjikan sebagai anjing asisten yang muda, ia masih memiliki beberapa hal yang perlu dilatih, seperti menghindari godaan pakaian dalam di lemari pakaian dan tak mengangkat telepon jika itu tak berdering.

"Ia kadang-kadang mengangkatnya ketika saya tak memerintahkan untuk mengambilnya, karena mereka telah diajarkan bahwa mereka akan mendapat hadiah bila mengerjakan tugas," tutur Alexis.

Ia menambahkan, "Sebagai anjing Labrador, ia memiliki orientasi kepada makanan, jadi ia sedikit ngotot dalam hal itu.”

Selain memberinya kemandirian, termasuk menyelesaikan master dalam bidang perdagangan, Opal juga memberi Alexis rasa aman.

"Karena saya begitu kecil, selalu ada orang asing yang datang kepada saya dan mencubit pipi saya, lalu berkata 'oh kamu lucu sekali' dan 'Kamu benar-benar seperti boneka', saya banyak diintai di jalanan," tutur Alexis.

Ia mengungkapkan, "Saya telah melatih Opal untuk menggonggong sesuai perintah, dan saya menggunakan itu sebagai jaring pengaman. Ini sebuah ikatan, dan itu menjadi ikatan yang sangat kuat."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Pengabdian Guru yang Mengajar Pasien Anak di RS Sydney

Berita Terkait