Layanan IVF di Grup RS Siloam Bisa jadi Solusi untuk Memiliki Anak

Rabu, 04 September 2024 – 11:40 WIB
RS Siloam. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - In Vitro Fertilization (IVF) merupakan salah satu teknik dalam perawatan kesuburan modern yang menawarkan harapan baru bagi pasangan yang kesulitan untuk memiliki anak.

Prosedur ini melibatkan pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh, kemudian ditanamkan kembali ke rahim wanita.

BACA JUGA: Siloam Hospital Berhasil Melakukan Implantasi Pertama Percept PC di Indonesia

"Dalam prosedur ini, sel telur diambil dari ovarium wanita dan dipertemukan dengan sperma di laboratorium untuk membentuk embrio. Embrio yang berhasil berkembang kemudian ditanamkan ke dalam rahim wanita dengan harapan bahwa embrio tersebut akan menempel dan berkembang menjadi kehamilan yang sehat," ujar dokter spesialis ahli Dr. dr. FC. Christofani Ekapatria, Sp.OG, Subsp. F.E.R.

IVF sering kali menjadi pilihan ketika metode kesuburan lainnya tidak berhasil atau ketika ada kondisi medis yang menghalangi kehamilan alami.

BACA JUGA: Pegadaian Liga 2 Bakal Turut Memajukan Perekonomian Daerah

Selama proses IVF, beberapa siklus hormon digunakan untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur, yang kemudian diambil melalui prosedur minor di bawah anestesi.

"Sperma yang digunakan bisa berasal dari pasangan, tergantung pada situasi. Setelah pembuahan di laboratorium, embrio dipantau selama beberapa hari untuk memastikan kualitasnya sebelum transfer dilakukan," tutur Christofani.

BACA JUGA: Dukung Sarana Prasarana & Pertanian, Jasindo Salurkan Dana TJSL Rp 550 Juta

IVF dapat melibatkan berbagai teknik tambahan, seperti pemilihan embrio terbaik, pengujian genetik, atau penggunaan telur atau sperma, untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.

Beda IVF dan Inseminasi Intrauterin (IUI)

Ketika pasangan sedang berusaha untuk program kehamilan, mereka sering kali mempertimbangkan berbagai teknik reproduksi berbantu untuk meningkatkan peluang mereka.

Dua metode yang dapat digunakan adalah Inseminasi Intrauterin (IUI) dan In Vitro Fertilization (IVF).

Meski keduanya bertujuan untuk mengatasi masalah kesuburan dan memfasilitasi kehamilan, pendekatan keduanya berbeda secara signifikan dalam cara dan tingkat intervensi yang terlibat.

Memahami perbedaan antara IUI dan IVF dapat membantu pasangan dalam memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka.

IUI melibatkan penempatan sperma yang telah diproses dan dikonsentrasi langsung ke dalam rahim wanita pada saat ovulasi, dengan tujuan meningkatkan kemungkinan sperma bertemu dengan sel telur secara alami. Proses ini relatif sederhana dan sering digunakan ketika ada masalah dengan kualitas sperma atau gangguan ovulasi ringan.

Sebaliknya, IVF adalah prosedur yang lebih kompleks yang memerlukan stimulasi ovarium untuk menghasilkan banyak sel telur, yang kemudian diambil secara langsung dari ovarium dan dipertemukan dengan sperma di laboratorium untuk pembuahan.

Embrio yang terbentuk kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim.

"IVF biasanya menjadi pilihan ketika IUI tidak berhasil atau ada kondisi kesuburan yang lebih serius, seperti saluran telur yang tersumbat atau masalah genetik. Dengan kata lain, IUI bekerja lebih pada meningkatkan peluang kehamilan dengan metode yang kurang invasif, sedangkan IVF menawarkan solusi lebih menyeluruh dengan teknologi laboratorium untuk membantu proses pembuahan dan implantasi," kata dr. M. Aerul Chakra Alibasya, Sp.OG, Subsp. FER, MIGS.

Beberapa keunggulan utama IVF antara lain:

  • Pengendalian penuh atas pembuahan: IVF memungkinkan dokter untuk mengendalikan dan memantau setiap tahap pembuahan dan perkembangan embrio di laboratorium, meningkatkan peluang sukses.
  • Penggunaan teknologi canggih: IVF memungkinkan penggunaan teknologi mutakhir, seperti Preimplantation Genetic Testing (PGT), yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko kelainan genetik.
  • Pilihan untuk pasangan dengan masalah kesuburan kompleks: IVF sering digunakan ketika metode yang lebih sederhana seperti IUI tidak berhasil dan dapat membantu pasangan dengan berbagai masalah kesuburan, termasuk gangguan genetik atau masalah struktural pada rahim.

Grup RS Siloam menggunakan berbagai teknologi canggih untuk meningkatkan keberhasilan IVF antara lain:

  • Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI): Teknologi ini melibatkan penyuntikan sperma tunggal langsung ke dalam sel telur yang meningkatkan kemungkinan pembuahan, terutama dalam kasus masalah kesuburan pria.
  • Preimplantation Genetic Testing (PGT): Teknologi ini memungkinkan pemeriksaan genetik pada embrio sebelum ditanamkan ke dalam rahim. PGT dapat mendeteksi kelainan genetik dan meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat.
  • Pembekuan embrio: Embrio yang tidak digunakan dalam siklus IVF dapat dibekukan untuk digunakan di masa depan, sehingga memberikan fleksibilitas tambahan bagi pasangan.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamkrindo Gelar Berbagai Perlombaan di Kolong Tol Rawamangun


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler