LBH Pelita Umat Kritisi Ucapan Jenderal Dudung soal Tuhan bukan Orang Arab

Kamis, 02 Desember 2021 – 11:40 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Foto: Dispenad

jpnn.com, JAKARTA - Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan mengkritisi perkataan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman soal Tuhan bukan orang Arab.

Pernyataan itu disampaikan Jenderal Dudung ketika menjadi pembicara di dalam podcast Deddy Corbuzier yang disiarkan di YouTube, Selasa (30/11).

BACA JUGA: Jenderal Dudung Bicara soal Reuni dan Kekacauan, TNI Pasti Turun!

Melalui siaran itu, Jenderal Dudung mengaku biasa berdoa menggunakan bahasa Indonesia, karena Tuhan bukan orang Arab.

Nah, Chandra dalam pendapat hukumnya yang diterima JPNN.com, Rabu (1/12) malam, menilai dengan menyatakan Tuhan kita bukan orang Arab, itu berarti melabeli Tuhan sebagai orang, tetapi yang bukan berasal dari Arab.

BACA JUGA: Tuntut Kemerdekaan Papua, Massa AMP Diadang 2 Ormas Bali, Bentrok

"Dari kalimat tersebut, kemudian dapat menimbulkan pertanyaan, lantas Tuhan orang mana? Apakah orang Indonesia?" kata Chandra.

Dia pun khawatir ucapan Jenderal Dudung dapat dianggap melecehkan Sang Pencipta yang jelas kedudukannya sebagai Tuhan, kemudian didegradasikan dengan disebut sebagai orang.

BACA JUGA: Viral Video Habib Bahar bersama Perempuan Berhijab yang Sedang Bernyanyi, Pengacara Buka Suara

"Ucapan tersebut dikhawatirkan berpotensi menjadi penistaan agama," kata ketua BPH KSHUMI (Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia) itu.

Chandra juga berpendapat bahwa ucapan Tuhan bukan orang Arab juga dikhawatirkan berpotensi menimbulkan kebencian terhadap orang Arab atau SARA.

Sementara, katanya, ucapan yang bernilai kebencian terhadap SARA dilarang oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis Jo Pasal 28 Ayat (2) UU ITE.

"Bahwa sudah sepatutnya seorang pejabat untuk menjaga pernyataan atau statement dan tindakannya di ruang publik. Agar tidak menimbulkan kegaduhan," pungkas Chandra Purna Irawan. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler