LDNU Kutuk Penyerangan Mapolda Sumut

Senin, 26 Juni 2017 – 22:09 WIB
Beginilah kondisi pos jaga yang diserang teroris di Mapolda Sumut dini hari tadi. Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH. Maman Imanulhaq mengutuk aksi teror yang terjadi di Markas Polda Sumatera Utara, Minggu kemarin.

Anggota Komisi VIII DPR itu menegaskan, sungguh sangat disesalkan ada penyerangan oleh kelompok teroris pada hari raya Idulfitri 1438 Hijriah.

BACA JUGA: Rekan dan Keluarga Pelaku Teroris Diperiksa Densus 88

"Hari yang seharusnya dirayakan dengan penuh kehangatan, kebersamaan dan persaudaraan, justru dinodai oleh mereka kelompok teroris dengan menyebarkan ketakutan dan teror yang membahayakan," kata Maman, Senin (26/6).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berduka atas jatuhnya korban jiwa dalam penyerangan keji itu.

BACA JUGA: Ayah Angkat Hardi Diangkut Densus Usai Penggeledahan

Menurutnya, ini membuktikan sesungguhnya teroris mempunyai ideologi yang penuh kebencian, kehancuran dan itu tidak sesuai dengan ajaran agama terutama Islam.

"Saya merasa prihatin atas jatuhnya korban dari polisi. Tentu rakyat akan selalu di belakang aparat, polisi dalam memerangi terorisme," katanya.

BACA JUGA: PBNU: Serangan ke Mapolda Sumut Bukan Jihad

Menurut Maman, kelompok teroris hanya memiliki satu visi, yakni menebar kebencian.

Dia mengatakan, penyebutan lafaz Allahu Akbar hanya kamuflase dan kemunafikan kelompok teroris.

"Maka siapa pun yang mengklaim atas nama Islam dalam melakukan teroris meski mereka berteriak Allahu Akbar itu adalah sebuah kebohongan, sebuah kebodohan, kepicikan," katanya.

Maman berharap semua pihak mulai melakukan kewaspadaan, bekerjasama untuk menanggulangi terorisme.

"Terorisme adalah musuh bersama, musuh semua agama, dan semua bangsa," tegasnya.

Di samping keprihatinan, lanjut Maman, publik berharap aparat segera menuntaskan jaringan-jaringan teroris.

Termasuk juga sel-sel yang mungkin sudah ada di tengah-tengah masyarakat.

Sehingga tidak terjadi lagi di Indonesia seperti serangan ke Mapolda Sumut pada 1 Syawal 1438 H.

"Sekali lagi saya berharap gerakan terorisme bisa ditumpas dan kita tetap jadi negara yang kuat memperlihatkan nilai-nilai persaudaraan, gotong royong dalam menghadapi teror apapun apalagi atas nama agama," kata dia. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Mapolda Sumut: Anak Anggota Kepolisian yang Gugur Sebaiknya Diberi Beasiswa


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler