jpnn.com - Indonesia meraih emas di nomor ganda putri bulu tangkis kategori SL3-SU5 di Paralimpiade Tokyo 2020, Sabtu (4/9).
Medali disumbangkan oleh pasangan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah yang menang dua gim melawan pasangan China, Cheng He Fang/Ma Huihui.
BACA JUGA: Indonesia Dapat 2 Medali Tambahan dari Cabor Parabadminton Paralimpiade Tokyo 2020
Dalam laga final tersebut, Leani Ratri/Khalimatus menang dengan skor 21-18 dan 21-12.
Gim pertama, pasangan Indonesia terlihat bekerja keras dan mampu mengejar ketertinggalan, kemudian menjaga keunggulan sampai menang 21-18.
BACA JUGA: Polisi Sebut 8 Aplikasi Ini Bisa Kuras Isi Rekening Bank Anda, Buruan Hapus!
Namun, di gim kedua, ganda putri Indonesia itu sempat tertinggal 2-6, sebelum akhirnya kejar-mengejar poin terjadi sampai skor imbang 10-10 dan Indonesia bisa terus menjauh sampai akhirnya menang 21-12.
Selain kecerdikan pemain Indonesia yang menempatkan bola-bola sulit ke daerah lawan.
BACA JUGA: 5 Manfaat Kunyit Putih Sebagai Obat Herbal, Jangan Sampai Dilewatkan
Beberapa pengamatan bola yang kurang bagus dari pasangan China membuat Indonesia makin mudah mencuri poin.
Raihan emas itu menegaskan kebangkitan kontingen Paralimpiade Indonesia.
Terakhir, medali emas diraih atlet Indonesia pada Paralimpiade 1980 di Anrhem, Belanda.
Setelah itu, prestasi terbaik Indonesia hanyalah medali perak pada 1988 silam di Seoul, Korea Selatan.
Setelah absen sekian lama tak meraih medali, pada Paralimpiade London 2012, Indonesia baru merasakan kembali meraih medali perunggu via David Jacobs di tenis meja.
Dilanjutkan oleh Ni Nengah pada 2016 dengan perunggu. Barulah di Paralimpiade Tokyo 2020, peningkatan prestasi ditunjukkan oleh kontingen Indonesia.
Sampai saat ini, sudah satu emas, dua perak dan tiga perunggu didapatkan oleh atlet Indonesia.
Masih ada beberapa nomor lagi yang akan menjalani pertandingan penentuan dan potensi medali untuk Indonesia masih cukup terbuka. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Rampung, Rumah Mewah Ini Sudah Digaris Polisi, Pemiliknya Ternyata
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Muhammad Amjad