Lebanon Adukan Spionase Israel ke PBB

Sabtu, 04 September 2010 – 04:41 WIB

BEIRUT - Ketegangan kembali menyelimuti hubungan Lebanon dan IsraelRepublik yang dipimpin Presiden Michel Suleiman yakin ada jaringan agen rahasia Israel yang tersebar di negerinya

BACA JUGA: Spiderman Diadili di Australia

Seperti yang ditemukan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris beberapa waktu lalu
Kemarin (3/9), Beirut mengadukan kecurigaannya ke PBB.
   
"Lebanon mengeluhkan jaringan mata-mata yang dibentuk Israel di beberapa sektor pemerintahan

BACA JUGA: Akhirnya Bisa Makan Makanan Padat

Terutama, dalam tubuh lembaga keamanan nasional, militer dan telekomunikasi," ujar salah seorang diplomat Lebanon yang merahasiakan identitasnya, seperti dikutip Agence France-Presse kemarin
Dalam laporannya, Lebanon juga menyertakan daftar sekitar 141 orang yang diduga kuat sebagai agen rahasia Israel.
   
Beirut berharap PBB bisa menanggapi laporan resminya dengan baik

BACA JUGA: Target Obama Membentuk Dua Negara

Setidaknya, mengangkat kekhawatiran itu dalam rapat tahunan Majelis Umum yang akan diselenggarakan di New York, AS, bulan ini"Beirut mengimbau organisasi internasional (PBB) untuk memikirkan bahaya yang akan muncul dari kasus iniBisa jadi, ini adalah langkah awal (Israel) untuk menyerang Iran," lanjut diplomat tersebut

Sejauh ini, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Saad Hariri tersebut sudah mengamankan sedikitnya 100 orang yang dianggap mencurigakanDiantaranya adalah karyawan perusahaan telekomunikasi, anggota pasukan keamanan dan serdadu yang masih aktifMereka diduga kuat terlibat dalam aktivitas spionase Israel di Lebanon sejak April 2009 lalu

Salah seorang tersangka mata-mata yang sampai saat ini masih menjalani interogasi pemerintah Syria adalah Sheikh Hassan MsheymishUlama Syiah yang rajin mengkritik Hizbullah itu ditangkap akhir Juli lalu di Syria"Sheikh Hassan Msheymish ditangkap setelah pemerintah Syria mendapatkan informasi dari intelijen Lebanon bahwa yang bersangkutan banyak memberikan informasi penting kepada Israel," ungkap diplomat Lebanon tersebut seperti dilansir The Daily Star
   
Hingga kemarin, Msheymish belum dipulangkan ke LebanonPemerintah Syria akan memastikan lebih dulu bahwa tokoh religius itu tidak memata-matai merekaKonon, saat tertangkap, Msheymish sedang dalam perjalanan menuju Makkah untuk menunaikan ibadah hajiSetelah Msheymish berhasil diamankan, pemerintah Lebanon memburu tersangka lain, Ghassan al-Jidd, yang diduga berada di Prancis

Sebagian besar tersangka diyakini telah membantu Israel dalam perang 2006 lalu, melawan militan Syiah HizbullahSaat itu, para tersangka membantu pasukan Israel mengidentifikasi targetDari informasi yang mereka berikan, pasukan Israel lantas melancarkan serangan atau melakukan raziaSampai sekarang, dari sekitar 100 tersangka, baru lima orang yang sudah menjalani sidang dijatuhi vonis

Kelimanya terbukti bekerja untuk Mossad dan diganjar hukuman matiSayangnya, diplomat tersebut tidak bersedia memberitahukan identitas para terpidana matiTapi, sebagai negara yang secara teknis masih berperang, Lebanon dan Israel memang tidak bisa menoleransi pengkhianatSelain hukuman mati, mereka yang terbukti berkhianat, biasanya diganjar hukuman seumur hidup(hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Macet Ratusan Km Akibat Truk Batubara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler