BEIRUT - Ketegangan kembali menyelimuti hubungan Lebanon dan IsraelRepublik yang dipimpin Presiden Michel Suleiman yakin ada jaringan agen rahasia Israel yang tersebar di negerinya
BACA JUGA: Spiderman Diadili di Australia
Seperti yang ditemukan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris beberapa waktu lalu"Lebanon mengeluhkan jaringan mata-mata yang dibentuk Israel di beberapa sektor pemerintahan
BACA JUGA: Akhirnya Bisa Makan Makanan Padat
Terutama, dalam tubuh lembaga keamanan nasional, militer dan telekomunikasi," ujar salah seorang diplomat Lebanon yang merahasiakan identitasnya, seperti dikutip Agence France-Presse kemarinBeirut berharap PBB bisa menanggapi laporan resminya dengan baik
BACA JUGA: Target Obama Membentuk Dua Negara
Setidaknya, mengangkat kekhawatiran itu dalam rapat tahunan Majelis Umum yang akan diselenggarakan di New York, AS, bulan ini"Beirut mengimbau organisasi internasional (PBB) untuk memikirkan bahaya yang akan muncul dari kasus iniBisa jadi, ini adalah langkah awal (Israel) untuk menyerang Iran," lanjut diplomat tersebutSejauh ini, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Saad Hariri tersebut sudah mengamankan sedikitnya 100 orang yang dianggap mencurigakanDiantaranya adalah karyawan perusahaan telekomunikasi, anggota pasukan keamanan dan serdadu yang masih aktifMereka diduga kuat terlibat dalam aktivitas spionase Israel di Lebanon sejak April 2009 lalu
Salah seorang tersangka mata-mata yang sampai saat ini masih menjalani interogasi pemerintah Syria adalah Sheikh Hassan MsheymishUlama Syiah yang rajin mengkritik Hizbullah itu ditangkap akhir Juli lalu di Syria"Sheikh Hassan Msheymish ditangkap setelah pemerintah Syria mendapatkan informasi dari intelijen Lebanon bahwa yang bersangkutan banyak memberikan informasi penting kepada Israel," ungkap diplomat Lebanon tersebut seperti dilansir The Daily Star
Hingga kemarin, Msheymish belum dipulangkan ke LebanonPemerintah Syria akan memastikan lebih dulu bahwa tokoh religius itu tidak memata-matai merekaKonon, saat tertangkap, Msheymish sedang dalam perjalanan menuju Makkah untuk menunaikan ibadah hajiSetelah Msheymish berhasil diamankan, pemerintah Lebanon memburu tersangka lain, Ghassan al-Jidd, yang diduga berada di Prancis
Sebagian besar tersangka diyakini telah membantu Israel dalam perang 2006 lalu, melawan militan Syiah HizbullahSaat itu, para tersangka membantu pasukan Israel mengidentifikasi targetDari informasi yang mereka berikan, pasukan Israel lantas melancarkan serangan atau melakukan raziaSampai sekarang, dari sekitar 100 tersangka, baru lima orang yang sudah menjalani sidang dijatuhi vonis
Kelimanya terbukti bekerja untuk Mossad dan diganjar hukuman matiSayangnya, diplomat tersebut tidak bersedia memberitahukan identitas para terpidana matiTapi, sebagai negara yang secara teknis masih berperang, Lebanon dan Israel memang tidak bisa menoleransi pengkhianatSelain hukuman mati, mereka yang terbukti berkhianat, biasanya diganjar hukuman seumur hidup(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Macet Ratusan Km Akibat Truk Batubara
Redaktur : Tim Redaksi