jpnn.com, BEIRUT - Pada KTT Pembangunan Sosial dan Ekonomi Arab di Beirut, Lebanon, minim kehadiran pemimpin negara. Dari 20 negara yang ambil bagian, awalnya 8 kepala negara menyatakan hadir.
Namun, pada detik terakhir, hanya Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed, dan Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz yang hadir menemani Presiden Lebanon Michel Aoun. Negara-negara lain hanya mengirimkan menteri luar negeri ataupun menteri keuangannya.
BACA JUGA: Trump Batal Tarik Serentak Pasukan dari Syria
KTT yang dibuka kemarin, Minggu (20/1), merupakan pendahuluan dari KTT Liga Arab yang bakal digelar Maret di Tunisia. Ada beberapa hal yang dibahas. Termasuk rencana memasukkan kembali Syria dalam Liga Arab. Syria dikeluarkan saat perang berkecamuk di negara tersebut.
"Syria seharusnya bersama kita tanpa harus menunggu izin agar mereka bisa kembali bergabung," ujar Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil Jumat (18/1) dalam pertemuan dengan para menteri luar negeri seperti dikutip France24.
BACA JUGA: Turki Berpotensi Jadi Musuh Baru Syria
Selama ini Hizbullah yang berada di Lebanon merupakan pendukung utama Presiden Syria Bashar Al Assad. Kabarnya, negara-negara Arab lainnya tidak hadir karena Lebanon bersikukuh untuk mengundang Assad.
Qatar selama ini dikenal sebagai pendukung pemberontak Syria yang ingin menggulingkan Assad. Kehadiran emir Qatar dalam KTT tersebut menjadi sorotan. Kehadirannya dianggap sebagai iktikad positif untuk memperbaiki hubungan dengan Syria.
BACA JUGA: Liga Arab Kembali Rangkul Syria
Syekh Tamim tidak mengikuti acara hingga akhir. Dia meninggalkan lokasi setelah acara pembukaan. (sha/c6/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Angkat Kaki dari Syria, Turki Leluasa Bantai Kurdi
Redaktur & Reporter : Adil